Freeport Kantongi Izin Ekspor Konsentrat Tembaga hingga Juni 2023
JAKARTA - PT Freeport Indonesia mengantongi rekomendasi ekspor konsentrat tembaga dari Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) hingga Juni 2023.
Direktur Utama Freeport, Toni Wenas mengatakan jumlah ekspor yang diizinkan sebesar 2,3 juta ton.
"Kami telah mendapatkan rekomendasi ekspor dari Kementerian ESDM untuk jumlah sesuai dengan RKAB, yaitu 2,3 juta ton," ujar Toni dalam Rapat Dengar Pendapat dengan Komisi VII DPR RI, Senin 27 Maret.
Ia melanjutkan, rekomendasi ini diperoleh karena progres pembangunan smelter milik PT Freeport hingga Januari telah mencapai 54,5 persen atau 100 persen dari target bulan Januari sebesar 52.9 persen.
"Itu lebih dadi 100 persen dari rencana sebelumnya sebesar 52.9 persen," imbuh Toni.
Toni mengatakan, hingga akhir Februari 2023 progres pembangunan smelter tembaga telah mencapai 56,5 persen.
"Hingga Februari 2023, progres smelter telah mencapai 56,5 persen," ujar Toni dalam Rapat Dengar Pendapat (RDP) dengan Komisi VII DPR RI di Jakarta, Senin 27 Maret.
Toni mengungkapkan, melalui pembangunan smelter ini Freeport telah menggelontorkan 1,83 miliar dolar AS dari anggaran belanja modal perusahaan atau Capex sebesar 3 miliar dolar AS.
Baca juga:
Adapun pembangunan yang telah dilakukan antara lain telah menyelesaikan 100 persen pekerjaan tiang pancang, instalasi baja terbangun 25 persen dan pekerjaan konkrit mencapai 25 persen.
"Ini 50 persen dari total Capex," imbuh Toni.
Meski menunjukkan progres, Toni memastikan target selesainya smelter ini akan mundur dari target sebab dalam pembangunannya, smelter ini mengalami beberapa kendala salah satunya pandemi COVID-19.