Warga Takari NTT Relakan 580 Meter Lahannya Digunakan Jalur Alternatif Pascalongsor
KUPANG - Wakil Gubernur Nusa Tenggara Timur Josef Nae Soi mengapresiasi warga yang telah merelakan lahan untuk pembangunan jalur jalan alternatif sepanjang 580 meter yang dibuka akibat bencana tanah longsor di Takari, Kabupaten Kupang.
"Terima kasih kepada masyarakat serta tokoh agama yang sudah bersama-sama merelakan lahan untuk jadi jalan alternatif ini," kata Josef, dikutip ANTARA, Jumat 17 Maret.
Ia mengatakan pembukaan jalur alternatif tersebut merupakan hal yang menggembirakan karena membuat akses lalu lintas di Pulau Timor bisa kembali lancar.
Pembukaan jalur itu, kata dia, tidak terlepas dari peran Balai Pelaksana Jalan Nasional (BPJN) NTT yang bekerja keras sejak terjadi peristiwa tanah longsor.
"Apresiasi yang tinggi kepada pihak BPJN NTT yang dengan cekatan, tidak sampai satu bulan menyelesaikan jalur alternatif ini," katanya.
Nae Soi mengatakan jalur alternatif yang dibuka sudah bisa dilalui terutama truk besar yang di antaranya mengangkut logistik sehingga roda perekonomian warga di Pulau Timor bisa bergerak dengan lancar.
"Jadi saat ini kita pakai jalan alternatif dulu sementara teman-teman balai jalan menyelesaikan jalur utama," katanya.
Sementara itu Kepala BPJN NTT Agustinus Junianto menyampaikan terima kasih atas dukungan pemerintah provinsi dan kabupaten, masyarakat setempat sehingga pengerjaan jalur alternatif berjalan lancar dan mulai digunakan.
Jalur alternatif mulai dikerjakan dua hari pasca longsor pada Jumat (17/2) dan masyarakat, pemerintah, serta TNI-Polri sangat membantu dalam memperlancar arus lalu lintas di jalur darurat ini.
Baca juga:
- Tepat Seminggu Diterjang Longsor, Jalan Trans Pulau Timor NTT Masih Belum Bisa Diakses Kendaraan Logistik
- Muncul Pungli di Lokasi Longsor Jalan Trans Timor NTT, Polisi Turun Tangan
- Pemprov NTT Buka Jalur Alternatif ke Pulau Timor Melalui Laut
- Evakuasi Longsor Trans Pulau Timor NTT Ditargetkan 2 Pekan, BPJN: Jalurnya Panjang dan Tinggi
"Masyarakat sudah dapat memakai jalur alternatif ini. Kami akan tutup jalur utama di kilometer 72,3 untuk pembersihan longsoran," katanya.
Ia menambahkan pengerjaan jalur utama ditargetkan akan rampung pada Juni 2023 sehingga dapat dilintasi kendaraan dengan aman dan lancar seperti sebelumnya.