MUI Bakal Minta Penjelasan Pemerintah Soal Timnas Israel
JAKARTA - Majelis Ulama Indonesia (MUI) bakal meminta penjelasan dari pemerintah terkait keikutsertaan Timnas Israel dalam Piala Dunia U-20 di Indonesia sehingga lembaga tersebut tidak akan terburu-buru dalam mengambil sikap.
"Kita ingin mendengar terlebih dahulu penjelasan dari Menteri Luar Negeri seperti apa. Pemerintah harus menjelaskan soal posisi Indonesia terhadap keikutsertaan Timnas Israel," kata Wakil Ketua Umum MUI, KH Marsudi Syuhud dilansir ANTARA, Senin, 13 Maret.
Selain Menteri Luar Negeri, kata Marsudi, MUI juga ingin mendengar keterangan dari Menko Polhukam Mahfud MD.
Dia mengatakan, selain sebagai menteri koordinator, Mahfud juga merupakan ahli hukum sehingga diyakini bisa memberikan pandangan yang luas dari sisi hukum.
Tentu saja, sambung Marsudi, MUI juga ingin mendengar penjelasan dari Menpora dan PSSI sebagai penyelenggara kejuaraan.
"Kita ingin tahu aturan penyelenggaraannya seperti apa dan persiapannya bagaimana," katanya.
Tak ketinggalan, lanjut dia, MUI juga akan mendengar pandangan dari ormas-ormas Islam yang bergabung dalam MUI untuk mengetahui pendapat mereka.
Baca juga:
Piala Dunia U-20 bakal berlangsung di Indonesia pada 20 Mei hingga 11 Juni. Ada enam stadion yang disiapkan yakni Stadion Gelora Bung Karno (Jakarta), Stadion Jakabaring (Palembang), Stadion Si Jalak Harupat (Bandung), Stadion Manahan (Solo), Stadion Gelora Bung Tomo (Surabaya), Stadion Kapten I Wayan Dipta (Bali).
Proses verifikasi stadion dan infrastruktur pendukung saat ini dilakukan oleh panitia penyelenggara lokal pimpinan PSSI sebelum tim dari FIFA melakukan verifikasi final untuk penetapan lokasi pertandingan resmi.
Terkait dengan peserta Piala Dunia U-20, ada 24 tim yang berlaga. Selain tuan rumah Indonesia, negara lain yang berpartisipasi adalah Gambia, Nigeria, Senegal, Tunisia, Dominika, Guatemala, Honduras, Amerika Serikat, Brazil, Kolombia, Ekuador, Uruguay, Fiji, Selandia Baru, Italia, Inggris, Prancis, Israel, Slovakia, Uzbekistan, Jepang, Korea Selatan, dan Irak