Pro Kontra Timnas Israel Datang ke Indonesia, Siapa Saja yang Tegas Menentang?
Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo. (Foto via Antara)

Bagikan:

YOGYAKARTA - Polemik kedatangan timnas Israel untuk mengikuti Piala Dunia U20 masih terus memanas di Indonesia. Ajang sepak bola internasional tersebut akan digelar di Indonesia pada 20 Mei sampai Juni mendatang. Pro kontra timnas Israel pun seakan memecah pemangku kepentingan menjadi dua kubu. 

Sejumlah pejabat pemerintahan, instansi, dan organisasi dengan tegas menolak kehadiran timnas Israel. Penolakan dilakukan dengan alasan keberpihakan atas kemanusiaan, dilatarbelakangi oleh konflik Israel Palestina. Aksi penolakan juga disebut menjadi bentuk konsistensi Indonesia membela Palestina. 

Sementara ada juga pihak yang pro atau menerima kedatangan Israel karena. Alasan dari pihak pro yaitu kerugian yang bisa dapatkan apabila menolak kedatangan Israel hingga disanksi FIFA. Alasan lainnya yang muncul adalah karena bisa menjadi kesempatan berdiplomasi untuk perdamaian Palestina dan Israel. 

Pro Kontra Timnas Israel Datang ke Indonesia

Federasi Sepak Bola Internasional (FIFA) langsung merespon polemik penolakan timnas Israel di Indonesia. Akibat polemik ini, drawing babak penyisihan Piala Dunia U20 pun dibatalkan dan status tuan rumah terancam dipindahkan. 

Pemerintah Indonesia dan PSSI terus melobi FIFA untuk mencari jalan keluar dari polemik ini. Meski demikian pro kontra timnas Israel masih berhembus santer di tanah air. Lantas siapa saja pihak yang menolak kedatangan Israel?

Gubernur yang Tolak Israel

Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo secara terbuka mengungkapkan menolak kedatangan Israel dalam Piala Dunia U20 yang digelar di Indonesia. Ganjar menentang Israel berlaga di Jateng atau Stadion Manahan Surakarta. Alasan pria berambut putih ini menolak Israel karena komitmen dan dukungan untuk kemerdekaan Palestina. 

Penolakan serupa juga dilakukan oleh Gubernur Bali I Wayan Koster. Wayan Koster bahkan sudah lebih dulu menyurati Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) terkait sikapnya menolak kedatangan Israel bermain di Bali atau Stadion Kapten I Wayan Dipta. 

Ormas yang Menolak Israel

Penolakan terhadap Israel juga digaungkan oleh sejumlah ormas, seperti Majelis Ulama Indonesia (MUI), Front Pembela Islam (FPI), Muhammadiyah Jawa Timur, Alinasi Solo Raya (Ansor), hingga Medical Emergency Rescue Committee.

MUI berpandangan bahwa kehadiran Israel di Indonesia bisa menimbulkan masalah di masyarakat. Masyarakat masih menilai Israel yang termasuk negara Yahudi tersebut adalah penjajah bagi Palestina. karena isunya sangat sensitif, maka kedatangan Israel sangat rentan memicu konflik di masyarakat. 

Said Aqil Siradj, Mantan Ketua Umum PBNU, juga terang-terangan menolak kehadiran Israel dalam  Piala Dunia U20. Menurutnya penolakan terhadap Israel tidak bisa ditawar lagi karena sudah tercantum dalam Al-Qur’an. Ia juga mengatakan bahwa penentangan ini menjadi sikap konsistensi Indonesia berpihak kepada Palestina sebagai negara Islam yang berkonflik dengan Israel. 

Partai yang Menolak Israel

Penolakan Israel juga disampaikan dengan tegas oleh sejumlah partai politik, seperti Partai Demokrasi Perjuangan (PDIP), Partai Keadilan Sejahtera (PKS), Partai Persatuan Pembangunan (PPP). 

Muhammad Nasir Djamil, anggota Komisi III DPR RI fraksi PKS, menolak kedatangan Isarel dalam laga Piala Dunia U20. Nasir mengatakan bahwa penolakan tersebut bukan lantaran alasan keagamaan, tapi karena kemanusiaan dan penjajahan. Nasir menyampaikan bahwa fraksi PKS menolak tim Israel datang ke Indonesia sebagai bentuk komitmen pemerintah dengan konstitusi yang dimiliki. 

Pihak yang Pro Kedatangan Israel

Dibalik banyak bermunculan penolakan terhadap Israel, ada sejumlah pihak yang mendukung kehadiran Israel di Indonesia untuk Piala Dunia U20. Berikut daftar pihak yang mendukung kedatangan Israel. 

Jusuf Kalla

Mantan Wakil Presiden Jusuf Kalla justru tidak mempermasalahkan kedatangan timnas Israel ke Indonesia. Jusuf Kalla mengatakan bahwa ajang Piala Dunia U20 justru menjadi momentum untuk mengenal Israel. Ia mengatakan dari situlah Indonesia bisa melangkah lebih jauh berperan aktif dalam menegakkan keadilan untuk bangsa Palestina.  

Jusuf Kalla berpendapat bahwa menerima kedatangan Israel di Piala Dunia U20 justru dapat membangun upaya perdamaian. Indonesia dapat berperan memperjuangkan hak-hak warga Palestina, melalui dialog dengan Israel.

Ketum PBNU Yahya Cholil Staquf

Yahya Cholil Staquf, Ketum PBNU, juga tidak mempersoalkan kedatangan timnas Israel ke Indonesia. Ia justru mempertanyakan sikap penolakan yang dilakukan oleh sejumlah pihak. Menurutnya, kedatangan Israel ke tanah air tidak merugikan posisi Palestina. Melakukan penolakan saja tanpa aksi nyata juga tidak akan berguna. 

Yahya Cholil mengatakan bahwa Indonesia seharusnya menaikkan daya tawar di kancah internasional. Dengan demikian Indonesia semakin punya power untuk memperjuangkan kemerdekaan Palestina. 

Demikianlah sejumlah pro kontra timnas Israel yang akan mengikuti gelaran Piala Dunia U20 yang rencananya digelar di Indonesia. Sejumlah pengamat justru menilai bahwa dalam polemik tersebut terdapat isu atau kepentingan politik domestik di dalam negeri.

Ikuti terus berita terkini dalam negeri dan luar negeri lainnya di VOI . Kamu menghadirkan terbaru dan terupdate nasional maupun internasional.