Menkes Bakal Temui Kapolri dan Panglima TNI Bahas Kematian Tak Wajar Dokter Mawartih di Nabire Papua

MAKASSAR - Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin meminta TNI-Polri mendalami dugaan kematian tidak wajar dokter spesialis paru Mawartih Susanty di rumah dinasnya daerah RSUD Nabire, Papua Tengah, Kamis 9 Maret.

Menkes segera bertemu dengan Kapolri Jenderal Polisi Listyo Sigit Prabowo dan Panglima TNI Laksamana Yudo Margono untuk membahas langkah selanjutnya dalam penanganan kasus kematian dokter tersebut.

"Termasuk bagaimana kesehatan masyarakat di Papua dijalankan secara adil dan merata dan harus disertai dengan jaminan keamanan yang baik bagi tenaga-tenaga kesehatan, demikian pula dokternya," kata Menkes saat melayat di rumah duka, Jalan Manuruki II, Makassar, Sulawesi Selatan (Sulsel), Senin 13 Maret, disitat Antara.

Mengenai hasil autopsi jenazah Dokter Mawartih yang diduga meninggal secara tidak wajar karena mulut berbusa dan ada luka lebam di tubuhnya diduga akibat tindak kekerasan, Menkes mengatakan hasil autopsi sudah diambil, namun masih ada tahapan pemeriksaan lanjutan di laboratorium.

"Hasil autopsinya sudah saya ambil, ini masih menunggu beberapa hasil lab lagi nanti. Saya rasa itu wewenang kepolisian untuk bisa mengumumkan. Tapi, jaminan dari saya bahwa ini akan dibuka secara transparan karena itu juga diminta keluarga," tuturnya.

Sementara itu, Ketua Perhimpunan Dokter Paru Cabang Papua dr. Hendra Sihombing, Sp.P., menambahkan ada kejanggalan dalam kematian korban saat kejadian itu.

"Jadi, kami sangat prihatin atas kejadian tersebut. Dari laporan itu ada ketidakwajaran. Kita masih menunggu hasil autopsi resmi dari pihak kepolisian. Kami berharap bahwa visum itu segera diselesaikan sehingga langkah-langkah selanjutnya bisa dilaksanakan dan berjalan dengan baik," katanya.

Menurut laporan yang diterima, ungkap Hendra, korban ditemukan dalam kondisi mulut berbusa dan ada luka lebam di tubuhnya. Pihak keluarga menyampaikan pada bagian punggung belakang tubuh korban membiru serta di bagian leher, dan tulang rusuk patah.

"Kita masih menunggu hasil resmi dari autopsi pihak kepolisian. Sebagai ketua, saya berharap kepada aparat penegak hukum untuk segera menyelesaikan kasus ini dengan titik terang penyelesaian terbaik dan pelaku segera ditangkap, diproses sesuai hukum yang berlaku," ujar Hendra.

Usai Menkes Budi Gunadi bersama rombongan melayat di rumah duka, pihak keluarga selanjutnya memakamkan korban di Tempat Pemakaman Umum (TPU) Panaikang, Makassar.