Bayi Tujuh Hari Diambil Sampel DNA di Posko Ante Mortem RS Polri

JAKARTA - Salah satu penumpang yang menjadi korban jatuhnya Pesawat Sriwijaya Air rute Jakarta-Pontiakan SJ-182 yakni Angga Fernanda Afri memiliki bayi yang baru berusia tujuh hari.

"Ini anaknya Fernanda, anaknya baru berusia tujuh hari," ujar kakak kandung Angga yaitu Toni saat ditemui di Rumah Sakit Polri Kramat Jati, Jakarta Timur, dilansir Antara, Minggu, 10 Januari.

Toni mendamping istri dan anak Fernanda untuk melakukan pengambilan sampel DNA di posko ante mortem RS Polri.

Tak banyak kata yang dikeluarkan oleh Toni. Sementara istri Fernanda terlihat tidak bisa menutupi kesedihan. Air mata nampak membasahi masker yang dikenakannya.

 

Sebelumnya, pesawat Sriwijaya Air nomor register PK-CLC SJ-182 rute Jakarta-Pontianak hilang kontak pada Sabtu, 9 Januari, pukul 14.40 WIB dan jatuh di perairan Kepulauan Seribu di antara Pulau Lancang dan Pulau Laki.

Pesawat jenis Boeing 737-500 itu hilang kontak pada posisi 11 nautical mile di utara Bandara Internasional Soekarno-Hatta, Tangerang setelah melewati ketinggian 11.000 kaki dan pada saat menambah ketinggian di 13.000 kaki.

Pesawat lepas landas dari Bandara Soekarno Hatta pukul 14.36 WIB. Jadwal tersebut mundur dari jadwal penerbangan sebelumnya 13.35 WIB. Penundaan keberangkatan karena faktor cuaca.

Berdasarkan data manifes, pesawat yang diproduksi tahun 1994 itu membawa 62 orang terdiri atas 50 penumpang dan 12 orang kru. Dari jumlah tersebut, 40 orang dewasa, tujuh anak-anak, tiga bayi. Sedangkan 12 kru terdiri atas, enam kru aktif dan enam kru ekstra.