Atasi Logistik Pangan, ID FOOD Group Optimalkan Fasilitas Distribusi Terintegrasi
JAKARTA - BUMN Holding Pangan ID FOOD akan mempersiapkan fasilitas distribusi pangan terintegrasi sebagai upaya membantu pemerintah dalam penyelenggaraan Cadangan Pangan Pemerintah (CPP).
Adapun fasilitas pendukung yang disiapkan yakni berupa infrastruktur permanen cold storage, portable cold storage, reefer container hingga armada yang dilengkapi dengan pendingin yang terintegrasi, termonitor secara digital.
Direktur Supply Chain Management dan Teknologi Informasi Holding Pangan ID FOOD Bernadetta Raras mengatakan fasilitas tersebut untuk menjamin ketersediaan dan keterjangkauan pangan hingga ke tingkat kabupaten di seluruh Indonesia yang dikelola ID FOOD Group melalui anak usaha PT Perusahaan Perdagangan Indonesia (PPI), yakni PT BGR Logistik Indonesia (BLI) yang bertindak sebagai integrator rantai pasok dingin (cold chain integrator).
Menurut Raras, ID FOOD Group akan mengoptimalkan sektor perdagangan dan logistik yang dikelolanya dengan berperan sebagai integrator logistik pangan dan menjaring sinergi dengan provider logistik secara nasional yang dapat diakses secara digital.
“Kami siap bersinergi memperbesar kapasitas dan skema distribusi yang terintegrasi secara digital untuk logistik pangan, mulai dari gudang penyimpanan khususnya gudang cold storage yang didukung dengan ketersediaan beberapa armada cold chain yang memudahkan menjangkau setiap outlet konsumen,” kata Raras, dalam keterangan resmi, Senin, 6 Maret.
Sementara itu, Direktur Operasi PT Perusahaan Perdagangan Indonesia (PPI) Tri Wahyundo Hariyatno mengatakan pihaknya siap mendukung terlaksananya rantai pasok pangan terintegrasi di Indonesia.
Tri menjelaskan, fasilitas portable cold storage yang dikelola anak usahanya, memiliki keunggulan pada pengaturan temperature yang dapat disesuaikan dengan kebutuhan komoditas daging, ikan dan pangan lainnya hingga mencapai minus 40 derajat celsius, ditunjang dengan kapasitas 10 ton untuk pembekuan dengan mesin ABF.
Kemudian, sambung Tri, storage saat ini baru 380 ton dan setiap saat bisa dilakukan upgrade dengan cepat hingga kapasitas 1000 ton. Lokasinya pun di pusat bisnis wilayah Jakarta yang dekat dengan pelabuhan.
“Selain portable cold storage, kami juga mengoptimalkan puluhan armada cold chain transportasi darat yang mampu berfungsi sebagai penerus moda transportasi laut maupun udara yang dilengkapi dengan GPS dan mobile trace & track untuk monitor kegiatan logistik melalui tower control command center PT BLI, yang mampu mendistribusikan komoditi pangan dan non-pangan hingga ke pelosok kabupaten,” jelasnya.
Sementara itu, Direktur Komersial dan Operasi PT BLI Syailendra menambahkan bahwa distribusi komoditi pangan yang dikelola juga didukung aplikasi secara digital melalui Fleet Integrated and Order Monitoring Application (FIONA), yakni aplikasi yang berfungsi untuk meningkatkan fungsi pengawasan mulai dari order, distribusi, armada, kualitas data hingga ke pelaporan informasi dan manajemen ordernya.
“Melalui optimalisasi fasilitas portable cold storage maupun armada cold chain ID FOOD Group diharapkan dapat mendukung pemerintah dalam mengimplementasikan CPP khususnya pada sektor logistik pangan, agar kualitas daging, ikan ataupun komoditas pangan lainnya tetap terjaga dengan baik,” pungkas Syailendra.
Baca juga:
Sebelumnya, Direktur utama Holding Pangan ID FOOD Frans Marganda Tambunan mengatakan bahwa sesuai Perpres No.125 tahun 2022, pemerintah memberikan kepercayaan dan meminta ID FOOD sebagai BUMN Pangan dapat berkontribusi untuk penstabilan stok dan harga pangan.
Dalam beroperasi, ID FOOD menjadi BUMN Pangan yang sehat secara komersial untuk mencapai profit, dan tentunya juga dapat memberikan benefit untuk bangsa dan negara terutama melalui program CPP.