Luka Bakar Parah, Satu Korban Kebakaran Depo Pertamina Plumpang Meninggal di RSPP
JAKARTA - Jumlah korban meninggal dunia akibat insiden kebakaran Terminal Bahan Bakar Minyak (TBBM) atau Depo Plumpang terus bertambah. Terbaru, satu orang pasien yang dirujuk ke Rumah Sakit Pusat Pertamina (RSSP) dinyatakan meninggal dunia, karena luka bakar yang dialami sangat parah.
Direktur RSPP Theryoto mengatakan korban yang meninggal dunia berjenis kelamin perempuan. Theryoto mengatakan korban tak sanggup lagi bertahan karena luka bakar yang diderita kondisinya sangat parah..
“Ada satu pasien perempuan, yang tadi dua jam lalu karena luka bakar yang cukup luas hampir 100 persen, tidak tertolong,” ujarnya ditemui di RSPP, Jakarta, Sabtu, 4 Maret.
Theryoto mengatakan ada 26 orang dirujuk ke RSPP. Rinciannya, dewasa 23 orang dan anak-anak ada 3 orang. Dengan meninggalnya satu orang tersebut, maka total pasien yang dirawat di RSPP menjadi 25 orang.
“Dari 26 ini kita kategorikan dua kelompok yaitu yang butuh ICU dan tidak butuh ICU. Yang dari kelompok tidak butuh ICU ada sekitar 13 pasien. Dan kelompok yang butuh ICU 12 pasien,” jelasnya.
Baca juga:
- Kapolri Jelaskan Awal Mula Kebakaran Depo Plumpang, Terjadi Tekanan Berlebih Saat Pengisian Pertamax
- Wapres Minta Depo Pertamina Direlokasi ke Pelabuhan Pelindo
- AS dan Jerman Kompak Janjian Terus Sanksi Rusia atas Perang di Ukraina
- Meta Perpanjang Durasi Reels di Facebook Jadi 90 Detik Sekaligus Hadirkan Fitur Baru
Theryoto menjelaskan dari seluruh korban yang dirujuk ke RSPP untuk mendapatkan penanganan medis, rata-rata kondisi luka bakarnya 70 sampai 95 persen.
“Pasien yang kami terima ini berkisar dari 70 sampai 95 persen,” katanya.
Menurut Theryoto, umumnya dibutuhkan waktu minimal 3 bulan untuk penyembuhan akibat luka bakar yang diderita para korban.
“Recovery minimal 3 hingga 6 bulan untuk yang 79 persen,” ujarnya.