Jumat Malam Hujan Deras Disertai Gelegar Petir Guyur Jakarta
JAKARTA - Hujan deras disertai gelegar petir turun di sejumlah wilayah termasuk Jakarta Pusat.
Hujan lebat turun lagi sekitar pukul 19.00 WIB, Jumat, 3 Maret. Sebelumnya hujan sempat berhenti di wilayah Tanah Abang, Jakpus. Hujan disertai kilatan cahaya dan gelegar petir masih mengguyur hingga pukul 19.15 WIB..
Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) menyampaikan peringatan dini perihal potensi hujan lebat yang dapat disertai petir dan angin kencang di kebanyakan wilayah provinsi di Indonesia pada Jumat.
Menurut peringatan dini cuaca BMKG, hujan lebat dengan curah hujan lebih dari 50 milimeter per hari berpeluang mengguyur bagian wilayah Provinsi Aceh, Sumatera Utara, Sumatera Barat, Riau, Kepulauan Riau, Bengkulu, Jambi, Sumatera Selatan, Kepulauan Bangka Belitung, Lampung, Banten, Jawa Barat, DKI Jakarta, Jawa Tengah, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), dan Jawa Timur.
Bagian wilayah Provinsi Bali, Nusa Tenggara Barat (NTB), Nusa Tenggara Timur (NTT), Kalimantan Barat, Kalimantan Tengah, Kalimantan Utara, Kalimantan Timur, Kalimantan Selatan, Sulawesi Utara, Gorontalo, Sulawesi Barat, Sulawesi Selatan, Sulawesi Tenggara, Maluku Utara, Maluku, Papua Barat, dan Papua juga diprakirakan mengalami hujan lebat.
Baca juga:
Hujan disertai kilat berpotensi terjadi di bagian wilayah Provinsi Sumatera Barat, Riau, Kepulauan Riau, Bengkulu, Sumatera Selatan, Kepulauan Bangka Belitung, Jawa Barat, Jawa Tengah, DIY, Jawa Timur, Bali, NTB, NTT, Kalimantan Barat, Kalimantan Utara, Kalimantan Timur, Kalimantan Selatan, Sulawesi Utara, Gorontalo, Sulawesi Tengah, Maluku Utara, dan Maluku.
Angin kencang berpotensi meliputi bagian wilayah Provinsi Aceh, Kepulauan Riau, Sumatera Selatan, Kepulauan Bangka Belitung, Lampung, Banten, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, Bali, NTB, NTT, Kalimantan Utara, Kalimantan Selatan, Sulawesi Barat, Sulawesi Selatan, Maluku, dan Papua.
Warga yang tinggal di wilayah yang diprakirakan mengalami hujan lebat dan angin kencang sebaiknya mewaspadai kemungkinan terjadi bencana banjir dan tanah longsor serta pohon tumbang.
Menurut BMKG, peningkatan potensi pertumbuhan awan hujan di bagian wilayah Indonesia antara lain dipengaruhi oleh kehadiran sirkulasi siklonik yang membentuk daerah pertemuan dan perlambatan kecepatan angin atau konvergensi.
Sirkulasi Siklonik yang terpantau di Laut Natuna membentuk daerah konvergensi memanjang dari Kalimantan Barat hingga Laut Natuna, dari Bengkulu hingga Lampung, dari Banten hingga Jawa Barat, Jawa Timur, NTB, NTT, Sulawesi Selatan, Sulawesi Utara, dan Papua Barat.