Apa Saja Faktor Berpengaruh saat Pengisian Daya Mobil Listrik?
Jakarta - Mobil listrik semakin populer karena sejumlah alasan salah satunya karena tidak menghasilkan emisi gas buang yang membahayakan lingkungan dan kesehatan manusia, seperti karbon dioksida dan nitrogen oksida. Ini membuat mobil listrik menjadi pilihan yang lebih ramah lingkungan dan berkelanjutan dibandingkan mobil konvensional.
Diperkirakan Badan Energi Dunia akan ada 145 juta kendaraan listrik di jalan pada tahun 2030.
Namun ada satu kekhawatiran bagi peminat mobil listrik yakni mengenai lamanya waktu dalam pengisian daya baterai, benarkah?
Jika dicermati dari sejumlah keterangan produsen baterai seperti LG Energy Solution, Panasonic, Contemporary Amperex Technology (CATL) asal China, dan lainnya waktu pengisian daya mobil listrik dapat bervariasi tergantung pada beberapa faktor.
Jenis baterai dan kapasitasnya
Jenis baterai serta kapasitas memainkan peran penting dalam waktu pengisian daya. Semakin besar kapasitas baterai, semakin lama waktu yang dibutuhkan untuk mengisi dayanya.
Suhu
Faktor suhu ternyata juga berpengaruh saat pengisian daya baterai mobil listrik. Saat suhu baterai sangat rendah atau sangat tinggi, waktu pengisian daya bisa lebih lama.
Jenis stasiun pengisian daya yang digunakan
Ada tiga jenis stasiun pengisian daya: Level 1, Level 2, dan DC fast charging. Level 1 menggunakan kabel pengisi daya standar rumah yang terhubung ke stopkontak, dan membutuhkan waktu 8-20 jam untuk mengisi daya sepenuhnya, tergantung pada kapasitas baterai mobil. Level 2 menggunakan stasiun pengisian daya yang terhubung ke listrik 240 volt, dan membutuhkan waktu 3-8 jam untuk mengisi daya. Sedangkan, DC fast charging adalah stasiun pengisian daya paling cepat dan dapat mengisi daya mobil hingga 80% dalam waktu 30 menit, meskipun stasiun pengisian daya ini umumnya lebih mahal.
Baca juga:
Selain faktor-faktor di atas, tingkat penggunaan baterai mobil listrik juga memengaruhi waktu pengisian daya. Semakin sering mobil listrik digunakan dan baterai habis, semakin sering pula pengisian daya harus dilakukan.