Terendam Banjir, Ribuan Hektar Sawah di Karawang Diprediksi Gagal Panen

KARAWANG - Banjir yang melanda wilayah Karawang, Jawa Barat (Jabar) diprediksi akan menimbulkan gagal panen atau puso lantaran ribuan hektar sawah terendam banjir.

Dinas Pertanian Kabupaten Karawang, menyebutkan ribuan hektar areal persawahan terendam banjir akibat tingginya curah hujan yang memicu meluapnya air sungai.

"Areal sawah yang terendam banjir itu tersebar di sejumlah kecamatan," kata Sekretaris Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Kabupaten Karawang Edi Suryana, dikutip ANTARA, Selasa 1 Maret.

Ia menyebutkan, ada sekitar 2-3 ribuan hektar areal sawah yang terendam, dan kini air masih menggenangi.

Sesuai dengan catatan Dinas Pertanian, usia tanam padi yang terendam banjir sekitar 10 sampai 20 hari tanam.

Menurut dia, sesuai dengan laporan yang diterima, banjir yang merendam areal sawah terjadi akibat tingginya curah hujan dan meluapnya sejumlah sungai.

"Itu (jumlah luas sawah) data sementara. Untuk yang puso, belum kelihatan, karena masih harus melihat perkembangan," katanya pula.

Pemerintah Kabupaten Karawang telah menetapkan status tanggap darurat bencana, menyusul terjadinya banjir yang melanda 18 kecamatan sekitar Karawang.

Sekretaris Daerah Karawang Acep Jamhuri menambahkan, sesuai dengan rapat koordinasi bersama unsur muspida, Bupati Karawang Cellica Nurrachadiana telah memutuskan status tanggap darurat bencana.

Diantara alasan penetapan tanggap darurat bencana ialah karena meluasnya daerah yang dilanda banjir di Karawang, sehingga perlu penanganan maksimal.

Sesuai dengan catatan pemkab, hingga Senin malam malam, banjir melanda 52 desa dan tiga kelurahan yang tersebar di 18 kecamatan sekitar Karawang.

Bencana banjir di wilayah Karawang terjadi akibat tingginya curah hujan yang memicu meluapnya sejumlah sungai di daerah tersebut. Di antaranya karena luapan air Sungai Cibeet, Citarum, Cikaranggelam, dan Ciherang.