UEA Distribusikan 5,4 Juta Makanan untuk Pengungsi Rohingya di Bangladesh

JAKARTA - Uni Emirat Arab (UEA) mendistribusikan sekitar 5,4 juta makanan kepada orang-orang yang tinggal di kamp-kamp pengungsi Rohingya di Bangladesh, melalui program 'Kampanye Satu Miliar Makanan'.

Distribusi makanan dalam bentuk voucher pintar yang dapat ditukarkan secara instan ini, dilakukan melalui kerja sama dengan Program Pangan Dunia (WFP) PBB.

Dengan menggunakan kode elektronik yang dikirimkan ke ponsel mereka, para penerima manfaat dapat membeli makanan dan minuman dari toko-toko, supermarket, dan toko roti yang telah tersertifikasi oleh WFP.

"Bagi inisiatif 'One Billion Meals', menjangkau para penerima manfaat di salah satu kamp pengungsian terbesar di dunia merupakan tantangan logistik tersendiri," ujar Sarah Al Nuaimi, direktur Mohammed bin Rashid Global Initiatives (MBRGI), melansir The National News 28 Februari.

"Namun, MBRGI, dalam kemitraannya dengan WFP PBB, berhasil mengatasi tantangan ini dan mendistribusikan makanan yang setara dengan 5,4 juta porsi kepada individu dan keluarga di kamp-kamp Cox's Bazar di Bangladesh," terangnya.

Kendati demikian, tidak disebutkan kapan pekerjaan distribusi dimulai.

Permukiman pengungsi terbesar di dunia Cox's Bazar di tenggara Bangladesh merupakan tempat pengungsian terbesar di dunia, menampung hampir 1,2 juta orang yang ditampung di 34 kamp yang penuh sesak yang dikelola oleh LSM lokal dan internasional.

Sekitar 750.000 orang Rohingya melarikan diri dari Myanmar pada tahun 2017 untuk menghindari penganiayaan dan pembersihan etnis oleh militer. Kelompok-kelompok hak asasi manusia telah menggambarkan perlakuan terhadap mereka sebagai genosida.

Saat ini, sudah ada 250.000 orang Rohingya di Bangladesh, dengan akses bantuan yang terbatas dan tidak ada kesempatan untuk mendapatkan pendidikan atau mata pencaharian.

"Di Bangladesh, Rencana Tanggap Bersama 2022 untuk Krisis Kemanusiaan Rohingya meminta lebih dari 881 juta dolar AS untuk mendukung sekitar 1,4 juta orang, termasuk pengungsi Rohingya dan masyarakat setempat yang paling terdampak," terang Mageed Yahia, Perwakilan WFP untuk Wilayah GCC.

"Oleh karena itu, operasi distribusi dari inisiatif 'One Billion Meals', bekerja sama dengan WFP, tiba pada waktu yang tepat, menawarkan bantuan makanan kepada mereka yang kurang mampu," tandasnya.

Diketahui, 'Inisiatif Satu Miliar Makanan' adalah yang terbesar dari jenisnya di kawasan ini, menyediakan menyediakan makanan dan membantu memerangi kelaparan di 50 negara.

Kampanye ini membantu program bantuan pangan menjangkau mereka yang paling membutuhkan, terutama perempuan, anak-anak, pengungsi dan orang-orang terlantar.

Selama Ramadan 2020, 'Kampanye 10 Juta Makanan' mendukung komunitas yang terkena dampak COVID-19 di seluruh UEA. Pada Ramadan 2021, "Kampanye 100 Juta Makanan' memberikan paket makanan dan voucher pintar instan kepada jutaan orang di empat benua.

Sementara, 'Inisiatif Satu Miliar Makanan' yang diluncurkan pada tahun 2022, merupakan perpanjangan dari kampanye 100 Juta Makanan.