Sempat Menolak Dievakuasi Petugas, Warga Cikampek Ditemukan Tewas Terseret Banjir
KARAWANG - Seorang warga Cikampek, Kabupaten Karawang, Jawa Barat, meninggal setelah terbawa arus sungai di lokasi banjir yang mengepung perumahan korban. Awalnya korban sempat menolak saat akan dievakuasi petugas.
"Korban bernama Mamat yang berusia sekitar 55 tahun," kata Yusuf Nurwenda, warga setempat dikutip ANTARA, Selasa, 28 Februari.
Korban merupakan warga Perumahan BMI 2, Desa Dawuan Barat, Kecamatan Cikampek, Karawang. Saat kejadian, rumah korban terendam banjir dengan ketinggian sekitar 1,5 meter.
Disebutkan, sebelum ditemukan dalam keadaan tak bernyawa, korban sempat mendapat tawaran untuk dievakuasi ke tempat yang lebih aman oleh petugas.
Namun saat akan dievakuasi, korban menolak dan hanya meminta istri serta anaknya yang dievakuasi.
"Saat akan dievakuasi, korban menolak. Lalu beberapa waktu kemudian, terdengar kabar kalau korban ditemukan tak bernyawa, sekitar 50 meter dari rumahnya," kata dia.
Korban selanjutnya dibawa ke Rumah Sakit Karya Husada Cikampek.
Sementara itu, Pemerintah Kabupaten Karawang telah menetapkan status tanggap darurat bencana menyusul terjadinya banjir yang melanda 18 kecamatan sekitar Karawang.
Sekretaris Daerah Karawang Acep Jamhuri, menyampaikan, sesuai dengan rapat koordinasi bersama unsur Muspida, Bupati Karawang Cellica Nurrachadiana telah memutuskan status tanggap darurat bencana.
Baca juga:
- 18 Pohon di Jakarta Tumbang Akibat Hujan Angin, Timpa Rumah Hingga Rel Kereta
- 47 Desa Terendam Banjir, Kabupaten Bekasi Tanggap Darurat Bencana
- BBWS Evaluasi Banjir Solo: Hujan Tak Berhenti, Kapasitas Pompa Tak Bisa Mengimbangi
- Basarnas Tangani 6 Bencana Hidrometeorologi dan 8 Kecelakaan Pelayaran di Kupang Selama 2 Bulan Terakhir
Diantara alasan penetapan tanggap darurat bencana ialah karena meluasnya daerah yang dilanda banjir di Karawang sehingga perlu penanganan maksimal.
Sesuai dengan catatan pemkab, sejak beberapa hari terakhir hingga kini, banjir telah melanda 52 desa dan tiga kelurahan yang tersebar di 18 kecamatan sekitar Karawang.
Bencana banjir di wilayah Karawang terjadi akibat tingginya curah hujan yang memicu meluapnya sejumlah sungai di daerah tersebut. Di antaranya karena luapan air Sungai Cibeet, Citarum, Cikaranggelam, dan Ciherang.