Soal IPO PGE, Menteri ESDM: Indonesia Butuh Perusahaan yang Terjun ke Energi Bersih
JAKARTA - Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Arifin Tasrif turut menghadiri penawaran umum perdana atau initial public offering (IPO) PT Pertamina Geothermal Energy Tbk (PGEO).
Dalam sambutannya Arifin mengatakan Indonesia masih membutuhkan perusahaan energi untuk terjun ke bidang energi bersih dan energi baru terbarukan (EBT). Menurut Arifin, Indonesia masih memiliki banyak potensi dan peluang yang bisa dimanfaatkan untuk mendorong kemandirian energi nasional dan mendorong EBT untuk kebutuhan dalam negeri.
"Masih sangat banyak peluang yang memang bisa dimanfaatkan. Untuk itu PGE tetap yakin dan kembangkanlah kemampuan manajemen supaya perusahaan bisa berkembang, bisa menjadi role model," ujar Arifin dalam sambutannya di Bursa Efek Indonesia, Jumat, 24 Februari.
Arifin menjabarkan, potensi yang dikembangkan PGE memang baru 687 megawatt (MW) namun kesempatan untuk mengembangkan energi panas bumi masih sangat besar karena potensi panas bumi Indonesia menempati urutan kedua terbesar di dunia.
"Kalau dibilang kapasitasnya PGE ini cuma 680 MW, saya bilang ini cuma, tapi opportunity-nya masih ada puluhan gigawatt yang ada di dalam negeri," beber Arifin.
Arifin juga mendukung PGE untuk tidak hanya memanfaatkan energi panas bumi saja namun juga potensi energi baru terbarukan lainnya.
Arifin memperkirakan, pada tahun 2060 Indonesia membutuhkan lebih dari 500 GW kapasitas EBT di tahun 2060, di mana 50 persen berasal dari energi surya, dan sisanya masih banyak potensi lain seperti air, angin, dan panas bumi.
"Selain hidro di onshore juga kita masih memiliki potensi laut, thermal energy. Jadi karena sebagai modal dasar geotermal pekerjaannya rumit, kalo sudah bisa mengerjakan yang rumit, yg lain-lainnya engga rumit lagi," ujar Arifin.
Hal senada juga disampaikan Direktur Utama PT PErtamina (Persero) Nicke Widyawati. Nicke mengajak semua pihak untuk mendukung aksi korporasi PGE melakukan PO sebab Indonesia memiliki potensi energi ebrsih yang besar.
Baca juga:
"Indonesia inikan nomor dua di dunia cadangannya, masa kita engga kembangkan? Kemandirian energi ini akan terjaga kalau kita menggunakan SDA yang dimiliki Indonesia, salah satunya geotermal yang negara lain tidak punya dan ini sifatnya bersih handal," pungkas Nicke.
Asal tahu saja, aksi korporasi ini dilakukan untuk mendukung rencana Perseroan mengembangkan kapasitas terpasang Perseroan sebesar 600 MW hingga 2027 mendatang
"Perseroan menargetkan untuk meningkatkan basis kapasitas terpasangnya yang dioperasikan sendiri, dari 672MW saat ini menjadi 1.272MW pada tahun 2027," ujar Direktur Utama PT Pertamina Geothermal Energy Tbk Ahmad Yuniarto.