Binance Tinjau Ulang Penutupan Layanan Perdagangan Derivatif Kripto di Australia

JAKARTA - Sejumlah investor derivatif Binance di Australia telah diberitahu bahwa akun dan posisi mereka akan segera ditutup. Penutupan ini terjadi karena kesalahan klasifikasi dalam persyaratan investor untuk menjadi "investor grosir". Hal ini diumumkan secara tiba-tiba oleh Binance, yang mengatakan bahwa mereka masih tetap memegang kriteria bahwa produk derivatif hanya akan tersedia untuk investor grosir.

Namun, Binance tidak mengabaikan kerugian yang dialami oleh para investor akibat penutupan ini. CEO Binance CZ mengatakan bahwa Binance akan mengisi semua kerugian yang terjadi sebagai akibat dari penutupan paksa posisi. Dia juga mengatakan bahwa Binance sedang mempertimbangkan untuk meninjau kembali akun-akun yang ditutup tersebut.

Pertukaran tersebut mengatakan bahwa masalah ini ditemukan ketika mereka melakukan investigasi terhadap proses penerimaan pengguna. Mereka mengidentifikasi bahwa beberapa pengguna tidak memenuhi syarat untuk memegang posisi derivatif.

Oleh karena itu, tindakan yang diambil adalah menutup semua posisi terbuka untuk pengguna yang terkena dampak. Selain itu, akses ke platform derivatif Binance Australia juga diblokir untuk para pengguna.

Melindungi pengguna adalah prioritas utama di Binance. Karena itu, CZ mengatakan bahwa Binance akan meninjau situasi ini dan melihat apakah/kapan mereka dapat membuka kembali penawaran futures di Australia.

Di tengah ketakutan dan ketidakpastian seputar perkembangan yang tiba-tiba ini, investor dapat merasa lega bahwa mereka akan diberi kompensasi atas kerugian yang terjadi.

Meskipun Binance mengalami masalah dalam persyaratan investor, mereka tetap berkomitmen untuk memberikan layanan yang terbaik bagi penggunanya. Investor dapat berharap bahwa Binance akan bekerja untuk memastikan bahwa kejadian seperti ini tidak terjadi lagi di masa depan. Binance juga berjanji untuk terus memprioritaskan keamanan dan keamanan dana pengguna di seluruh dunia.