Cara Mengelola Modal Usaha untuk Pebisnis Pemula agar Efektif dan Tak Boros

YOGYAKARTA - Salah satu kemampuan penting yang harus dimiliki oleh seorang pengusaha adalah pengelolaan modal. Seorang pebisnis harus tahu bagaimana cara mengelola modal usaha agar efektif dan terhindar dari kebangkrutan.

Keberadaan modal yang berupa uang biasanya muncul di awal pembangunan bisnis. Modal ikut menentukan seberapa lama usaha bisa bertahan sebelum akhirnya menuai kesuksesan. Lalu bagaimana cara mengelola modal dengan baik?

Cara Mengelola Modal Usaha

Patut diketahui, besarnya modal tidak selalu mendatangkan keberhasilan dalam bisnis. Namun modal yang dikelola dengan baik bisa mengarahkan pebisnis menuju keberhasilan. Sebelum Anda membelanjakan modal untuk kepentingan usaha, simak beberapa tips berikut ini.

  1. Buat skala prioritas

Saat membangun sebuah bisnis, pengusaha harus bisa membuat skala prioritas. Skala ini akan membantu pengusaha untuk menyeleksi apa saja yang benar-benar dibutuhkan saat membangun bisnis dan keperluan apa yang tidak terlalu mendesak.

Sebagai contoh, Anda berencana membuat sebuah warung kopi. Yang paling penting dari bisnis tersebut seperti kopi, gelas, gula, atau alat yang menunjang Anda dalam membuat kopi. Barang-barang inilah yang harus didahulukan. Sedangkan barang-barang lain seperti dekorasi warung bisa dikesampingkan lebih dulu.

  1. Pencatatan Keuangan

Melakukan pencatatan keuangan sangat penting dilakukan agar tahu modal masuk dan keluar dalam bisnis. Pencatatan keuangan juga penting sebagai bahan evaluasi di bulan berikutnya saat usaha berjalan. Anda harus tahu ke mana saja aliran modal yang dimiliki. Pencatatan keuangan bisnis juga harus dilakukan sedetil mungkin.

  1. Tidak Mencampur Modal dengan Keuangan Pribadi

Kesalahan ini sering dilakukan oleh pengusaha pemula. Mencampur modal usaha dengan uang pribadi adalah kesalahan fatal. Pasalnya modal bisa habis untuk hal-hal yang bersifat konsumtif. Usahakan untuk memisah rekening modal dan rekening pribadi. Rekening modal hanya digunakan untuk kepentingan bisnis, sedangkan rekening pribadi digunakan untuk kepentingan yang bersifat pribadi.

  1. Alokasikan Sebagian Modal ke Kas

Modal juga harus dibagi menjadi beberapa bagian, termasuk mengalokasikan sebagian modal menjadi kas. Keberadaan kas sangat penting untuk berjaga-jaga mengatasi kebutuhan bisnis yang mendesak dan tidak terencana. Alokasi kas bisa 20 atau 30 persen dari modal. Kas juga tidak boleh diambil untuk kepentingan pribadi.

  1. Lakukan Pembelanjaan Barang yang Berkualitas

Anda disarankan untuk membeli barang produksi dengan kualitas baik. Langkah ini dinilai menjadi salah satu cara menjaga agar modal tak membengkak lantaran alat produksi tiba-tiba rusak saat modal belum kembali. Namun, Anda juga tidak disarankan untuk membeli barang produksi yang kualitasnya berlebihan. Usahakan untuk tetap dengan menyesuaikan modal dan skala usaha Anda. Sebagai contoh, sebuah warung kopi tak membutuhkan alat pembuat kopi otomatis kelas hotel bintang 5 yang mahal.

  1. Pilih Karyawan yang Menguasai Bidangnya

Saat pengadaan karyawan, pengusaha tidak boleh sembarangan memilih orang. Pilihlah pekerja yang menguasai pengetahuan di bidang bisnis Anda. Seorang pekerja yang tidak punya kemampuan di bidangnya akan membuat usaha Anda stuck dan cenderung tidak berubah. Selain itu karyawan yang tidak menguasai bidang hanya akan membebani keuangan perusahaan.

  1. Jangan Membelanjakan Bahan Mudah Busuk Secara Boros

Saat membuat usaha di bidang kuliner, bahan makanan tentu jadi salah satu modal yang harus ada. Namun pengusaha tidak disarankan untuk membeli bahan yang mudah busuk secara berlebihan. Anda bisa membeli bahan makanan dengan kuantitas yang ditingkatkan secara berkala. Contoh, di bulan pertama pembelian beras sebanyak 5 kg. Pembelian beras bisa ditingkatkan menjadi 10 kg di bulan ke-4 atau ke-5.

Itulah informasi terkait cara mengelola modal usaha. Untuk mendapatkan informasi menarik lain kunjungi VOI.ID.