IHSG Dibuka Menguat, Saham Bank Tempat FPI Menyimpan Duit Ini Melesat
JAKARTA - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) dibuka menguat pada perdagangan Kamis 7 Januari. Penguatan juga dialami saham PT Bank Central Asia Tbk (BCA) yang diketahui merupakan salah satu bank tempat Front Pembela Islam (FPI) menyimpan uang sebesar Rp1,5 miliar.
IHSG dibuka menguat 0,60 persen atau 36,58 poin ke level 6.102,26. Sebanyak 147 saham menguat, 20 saham melemah, dan 87 saham stagnan saat pembukaan perdagangan.
Adapun saham emiten bersandi BBCA dibuka terbang 1,08 persen ke level Rp35.100. Pada penutupan kemarin, saham emiten milik konglomerat Michael Hartono dan Budi Hartono ini berada di level Rp34.725 per lembar saham.
Diberitakan sebelumnya, FPI melalui tim kuasa hukumnya, menyatakan punya tabungan Rp1,5 miliar di salah satu bank terbesar di Indonesia. Bank tersebut adalah BCA.
Diketahui juga bahwa uang tersebut adalah hasil sumbangan untuk enam keluarga Laskar FPI pengawal Habib Rizieq Shihab yang meninggal ditembak polisi di Tol Cikampek beberapa waktu lalu.
Namun kini rekening tersebut tengah diblokir oleh pihak BCA. Pemblokiran rekening FPI ini ternyata dilakukan BCA atas perintah pihak berwenang setelah aktivitas FPI dilarang oleh pemerintah.
Baca juga:
Executive Vice President Secretariat & Corporate Communication BCA, Hera F Haryn mengatakan BCA selalu mengikuti ketentuan hukum yang berlaku.
"Mengacu pada permohonan dari otoritas yang berwenang, BCA telah melakukan penghentian sementara transaksi atas rekening nasabah yang bersangkutan di BCA," kata Hera kepada wartawan, Selasa, 5 Januari.
Hera menegaskan, BCA sebagai lembaga perbankan diwajibkan untuk menaati ketentuan hukum yang berlaku di Indonesia dan menjalankan instruksi yang diberikan oleh otoritas yang berwenang.
Michael Hartono dan Budi Hartono adalah orang terkaya di Indonesia 2020 versi Forbes. Dikutip dari Instagram resmi Forbes Indonesia, Kamis, 10 Desember, posisi pertama orang paling tajir masih ditempati oleh Hartono bersaudara dengan total kekayaan mencapai 38,8 miliar dolar AS atau setara Rp547,8 triliun (asumsi kurs Rp14.100 per dolar AS).
Budi dan Michael Hartono termasuk di antara kelompok taipan yang hartanya meningkat selama pandemi. Selama belasan tahun, Hartono bersaudara ini telah merajai puncak orang terkaya Indonesia berkat perusahaan konglomerasinya, Djarum Group.