Menyamar Jadi Kepala Polisi, Pria di Hatay Ditahan Usai Coba Culik Bayi Setelah Gempa Turki
JAKARTA - Polisi Turki menahan seorang pria yang diduga mencoba menculik bayi dari sebuah rumah sakit di selatan Turki, lapor media pemerintah, menyusul bencana gempa bumi yang melanda wilayah tersebut.
Gempa berkekuatan 7,8 skala Richter menimbulkan kerusakan di tenggara Turki dan sebagian Suriah, menewaskan lebih dari 41.000 orang, membuat jutaan orang mengungsi di kedua negara.
Seorang pria masuk ke rumah sakit berpura-pura menjadi kepala polisi di Distrik Samandag, Provinsi Hatay yang dilanda gempa, menurut kantor berita Anadolu.
"Staf rumah sakit menyadari kartu identitas polisinya palsu dan memanggil polisi yang sebenarnya," sebut kantor berita Anadolu seperti melansir The National News 17 Februari.
Ketika petugas menahan pria itu, mereka menemukan kartu identitas polisi dan militer palsu, emas, lira Turki, dolar dan euro senilai sekitar 6.500 dolar AS.
Kendati demikian, pihak kantor berita tidak memberikan informasi tentang bayi tersebut.
Sebelumnya, beberapa orang tua di wilayah tersebut telah menyatakan kekhawatiran atas rumor penculikan anak.
Menteri Keluarga Turki Derya Yanik pada Hari Senin mengatakan, sedikitnya 1.362 anak telah terpisah dari keluarga mereka akibat gempa bumi tersebut.
Baca juga:
- Sekjen NATO Sebut Sekarang Saatnya Turki Ratifikasi Keanggotaan Swedia dan Finlandia
- Dorong Resolusi PBB Mengenai Penyeberangan Perbatasan Suriah untuk Penyaluran Bantuan, AS: Waktu Sangat Penting
- Bakal Bicara dengan Pemimpin China Xi Jinping Soal Balon, Presiden Biden: Kami Tidak Mencari Perang Dingin Baru
- PBB Ingatkan Korban Tewas Gempa Turki di Suriah Bisa Terus Bertambah, Presiden Assad Berterima Kasih ke Negara-negara Arab
Insiden terbaru terjadi beberapa hari setelah orang-orang bersenjata menyerbu sebuah rumah sakit di Suriah utara di mana Aya, bayi yang lahir di reruntuhan gempa, dirawat, kata seorang pejabat rumah sakit.
Pejabat tersebut mengatakan kepada Associated Press, para penyerang memukuli dokter klinik tersebut.