35 Ton Sampah Sehari, Pemkot Yogyakarta Tambah 42 Mobil Operasional
YOGYAKARTA - Dinas Lingkungan Hidup Kota Yogyakarta mengoperasikan 42 unit armada tambahan pengangkutan sampah yang terdiri dari berbagai jenis kendaraan untuk memaksimalkan pengangkutan sampah dari permukiman hingga ke Tempat Pembuangan Akhir Piyungan sekaligus mendukung gerakan nol sampah anorganik.
“Seluruh armada baru tersebut merupakan hasil pengadaan melalui APBD Perubahan 2022. Jenis kendaraannya pun berbeda-beda karena disesuaikan kebutuhan di lapangan,” kata Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Yogyakarta Sugeng Darmanto dikutip ANTARA, Kamis 16 Februari.
Sebanyak 42 unit armada tambahan pengangkutan sampah tersebut terdiri dari dump truck tujuh unit, compactor truck kapasitas tujuh ton sebanyak delapan unit, compactor truck kapasitas 3,5 ton sebanyak lima unit, kendaraan roda tiga 20 unit, dan dua unit truk tangki untuk mendukung penyiraman taman.
Dengan tambahan armada tersebut, maka total seluruh armada pengangkutan sampah dan penyiraman taman yang dimiliki DLH kota Yogyakarta berjumlah 163 unit. Meskipun demikian, sebanyak 17 unit di antaranya harus dihapus karena sudah tidak layak dioperasikan.
“Kami mulai memperbanyak pengadaan compactor truck agar pengangkutan sampah lebih maksimal karena truk tersebut mampu menekan sampah sehingga volume yang diangkut bisa lebih banyak dan lebih aman, tidak berceceran,” katanya.
Seluruh armada pengangkutan sampah terutama yang digunakan untuk membuang sampah ke Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Piyungan sudah terdaftar dan memperoleh rekomendasi sehingga memiliki izin membuang sampah.
Sugeng pun meminta pengemudi armada pengangkutan sampah dapat menjaga kebersihan truk meskipun digunakan untuk mengangkut sampah. “Paling tidak truk dalam kondisi bersih setiap pagi. Setidaknya untuk bagian depan atau tempat pengemudi,” katanya.
Sementara itu, Sekretaris Daerah Kota Yogyakarta Aman Yuriadijaya mengatakan penambahan armada pengangkutan sampah tersebut merupakan wujud komitmen pemerintah daerah dalam upaya pengelolaan sampah khususnya di sisi hilir.
“Layanan pengangkutan sampah akan lebih optimal karena armada yang digunakan dipastikan layak dan tidak ada lagi armada yang uzur. Pengangkutan sampah pun bisa lebih cepat,” katanya.
Baca juga:
- Bakal Beroperasi 20 Tahun, PT PII Lakukan Market Sounding Pembangunan TPA Sampah Yogyakarta
- Diprotes Warga Akibat Bau Busuk Sampah di Jembatan Besi Tambora, Sudin LH Jakbar Kerahkan Truk untuk Mengangkut
- Pemkot Surabaya Siapkan Bantuan Bagi Yutriani yang Puluhan Tahun Menumpuk Sampah di Rumah
- Seru, Kiko Ajak Anak-anak Bersih-Bersih Sampah di Pantai
Ia pun menambahkan, jika jumlah armada yang dioperasikan masih kurang maka bisa diusulkan untuk kembali melakukan pengadaan meskipun baru bisa dilakukan melalui anggaran perubahan.
“Untuk di APBD 2023, belum ada alokasi untuk pengadaan armada pengangkutan sampah karena anggaran murni biasanya lebih difokuskan untuk kebutuhan pembangunan fisik. Sedangkan pengadaan barang dan jasa seperti mobil atau kendaraan tertentu cenderung dianggarkan melalui perubahan karena bisa dilakukan dalam waktu relatif cepat,” katanya.
Hingga awal Februari, Kota Yogyakarta yang sudah menjalankan gerakan nol sampah anorganik sejak Januari sudah berhasil menurunkan volume sampah yang dibuang ke TPA Piyungan sebanyak 35 ton per hari. Sedangkan pada 2022, Yogyakarta rata-rata membuang 260 ton sampah per hari.