Polisi Turki Identifikasi Ratusan Akun Disinformasi Mengenai Gempa hingga Web Pengumpulan Bantuan Ilegal, 14 Orang Ditahan
JAKARTA - Polisi Turki telah menangkap 14 orang yang diduga menyebarkan disinformasi terkait bencana gempa bumi berkekuatan 7,8 SR yang mengguncang Turki minggu lalu.
Dalam sebuah pernyataan Senin, polisi Turki mengatakan sekitar 475 manajer akun telah diidentifikasi "terlibat dalam berbagi konten provokatif" di platform media sosial seputar gempa bumi, "dengan maksud menyebarkan ketakutan dan kepanikan di antara warga."
Rincian mereka telah diteruskan ke unit terkait, dan sesuai dengan instruksi yang dikeluarkan oleh Kantor Kejaksaan Agung, 56 orang telah ditangkap, 14 di antaranya telah ditahan, kata pernyataan itu, melansir CNN 14 Februari.
Lebih lanjut Polisi Turki juga mengatakan, mereka telah menutup 41 situs web phishing dan menangani empat akun platform media sosial "yang meminta uang dari warga dengan menggunakan atau meniru nama lembaga pemerintah."
Selain itu, polisi juga mengidentifikasi alamat tiga dompet aset kripto yang digunakan secara salah untuk mengumpulkan bantuan gempa. Dompet itu "kemudian dibekukan," menurut pernyataan tersebut.
Baca juga:
- Korban Tewas Gempa Turki Tembus 36 Ribu Jiwa, Kepala Bantuan PBB Sebut Fase Penyelamatan Segera Berakhir
- Pemimpin Chechnya Kaydrov Yakin Rusia Dapat merebut Kyiv, Kharkiv dan Odesa dari Ukraina
- Turki Kutuk Legalisasi Permukiman Ilegal Israel di Wilayah Tepi Barat
- Gedung Putih Bantah Tudingan Balon Amerika Serikat Terbang di Atas Wilayah China
Diketahui, akses ke platform media sosial Twitter dibatasi oleh otoritas Turki setelah gempa Rabu pekan lalu, sebelum akhirnya dipulihkan.