Menaker ke Peserta Magang ke Jepang dari NTB: Sebarkan Berita Baik soal Indonesia
MATARAM - Peserta seleksi magang ke Jepang di Nusa Tenggara Barat diminta untuk menjaga nama baik Indonesia.
Menteri Ketenagakerjaan RI, Ida Fauziyah mengingatkan, peserta seleksi magang merupakan duta bangsa.
"Mereka di sana bukan hanya bekerja, tetapi juga sebagai duta bangsa yang akan menjadi tolak ukur bangsa lain terhadap bangsa Indonesia. Sebarkan berita baik tentang Indonesia di negara lain," kata Ida Fauziyah mengutip Antara, Minggu, 12 Februari.
Ia menegaskan tidak ingin peserta magang ke Jepang membawa budaya buruk ketika bekerja di luar negeri, karena akan berpengaruh kepada citra semua orang Indonesia.
"Kelakuan satu oknum akan mencoreng nama baik Indonesia di mata dunia," ujarnya.
Menaker Ida Fauziyah mengungkapkan bahwa di Indonesia ini ada 8,4 juta orang yang menganggur. Dengan adanya program magang Jepang ini tentu akan mengurangi angka pengangguran di Indonesia.
"Adek-adek yang lulus seleksi program magang Jepang ini termasuk sangat beruntung dibandingkan dengan 8,4 juta orang lain yang belum bekerja," ujar Ida Fauziyah.
Ida mengatakan bekerja ke luar negeri merupakan hak setiap warga negara. Pemerintah tidak bisa melarang masyarakat untuk bekerja. Kewajiban pemerintah adalah memberikan perlindungan bagi warganya yang bekerja di luar negeri.
Negara Jepang merupakan salah satu negara tujuan program magang yang diselenggarakan oleh pemerintah karena Jepang masuk ke dalam kategori negara maju. Negara Jepang menjadi negara maju, karena bisa memanfaatkan bonus demografi dengan baik.
Saat ini negara Indonesia juga sedang mengalami bonus demografi. Oleh karena itu, pemerintah beserta semua pihak termasuk masyarakat harus bisa memanfaatkan bonus demografi dengan baik, sehingga dapat mengantarkan Indonesia menjadi negara maju.
"Bonus demografi yang tidak diakomodir dengan baik akan timbul kemudaratan. Penduduk banyak yang nganggur. Pengangguran yang meningkat akan menimbulkan banyak masalah sosial. Itu membahayakan bagi bangsa. Karena itu, bonus demografi ini harus dikelola dengan baik," terang Ida Fauziyah.
Di hadapan 175 orang peserta seleksi magang Jepang, Ida mengungkapkan saat ini banyak sekali permintaan tenaga kerja Indonesia dari negara-negara lain. Padahal ada Vietnam, India dan Filipina yang juga punya banyak tenaga kerja, tetapi mereka banyak yang meminta dari Indonesia.
Kenapa? Karena ternyata pekerja dari Indonesia terkenal dengan karakter atau budaya baiknya, seperti pekerja keras, ramah, murah senyum, sopan, tolong menolong, tanggung jawab, dan masih masih banyak lagi.
"Pertahankan budaya baik kita dan juga harus mengambil budaya baru Jepang yang lebih baik lagi," katanya.
Kepala Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi NTB, I Gde Putu Aryadi mengatakan program magang Jepang makin semakin popular, hal ini terbukti dari jumlah peserta yang mengikuti pelaksanaan rekrutmen dan seleksi program pemagangan ke Jepang tahun 2023 sebanyak 175 orang.
Baca juga:
Rencananya tahun 2023 ini akan ada dua kali seleksi magang Jepang, yaitu pada bulan Pebruari dan bulan Juni 2023. Tahun 2022 kemarin yang mengikuti seleksi program pemagangan ke Jepang sebanyak 192 orang dan sebanyak 66 peserta lulus Pelatihan Daerah (Pelatda) Tahap I Praktik Kerja ke Jepang.
Peserta Praktek Magang Jepang tahun 2022 merupakan peserta lulus terbanyak selama pelaksanaan magang Jepang di NTB.
Bahkan Orang Jepang, terutama wilayah Utara dan Timur sangat menantikan kedatangan peserta praktek kerja magang dari NTB.
"Ke-66 peserta yang lulus Pelatda Tahap I telah menandatangani kontrak kerja dengan perusahaan dan industri di negara Jepang tempat mereka akan melaksanakan program magang selama 3-5 tahun. Saat ini ke-66 peserta sudah berada di Jepang," katanya.