Indonesia Bersama Australia Lokakarya Intelijen Bersama Terkait Perbatasan Wilayah
JAKARTA - Badan Keamanan Laut (Bakamla) RI menggelar lokakarya intelijen bersama satuan penjaga perbatasan Australia, Australian Border Force (ABF), sebagai wujud konsistensi terhadap komitmen dalam memperkuat kapasitas personel.
Ajang bertajuk Civil Maritime Intelligence and Targeting Workshop atau Lokakarya Penargetan dan Intelijen Maritim Sipil itu dibuka oleh Pelaksana Tugas (Plt.) Sekretaris Utama Bakamla Laksda Bakamla Tatit E. Witjaksono di Aula Ary Hasibuan, Markas Besar Bakamla RI, dikutip ANTARA Senin, 6 Februari.
Dalam sambutannya yang dibacakan oleh Plt. Sestama Bakamla, Kepala Bakamla Laksdra TNI Aan Kurnia menyampaikan terima kasih kepada para instruktur dari ABF.
Kepala Bakamla juga memerintahkan kepada para peserta latihan untuk memanfaatkan lokakarya itu sebaik mungkin demi penguatan dan kemajuan Bakamla.
Pelatihan tersebut menjadi salah satu bentuk realisasi kerja sama yang terbangun antara Bakamla dan ABF dengan menghadirkan sejumlah tenaga pengajar langsung dari Australia, seperti Inspector David Potts dan Inspector Kelly Ngoc Mai To.
Diikuti sejumlah personel Bakamla, pembukaan lokakarya itu turut dihadiri oleh sejumlah perwakilan ABF seperti Superintendent Leighton Morvell, Inspector Keven Gray, dan Staf Kedutaan Besar Australia di Indonesia Karl Brandt.
Pembukaan lokakarya ditandai dengan prosesi pengalungan tanda peserta kepada perwakilan peserta pelatihan yang dijadwalkan berlangsung selama 5 hari di Mabes Bakamla.
Materi pelatihan meliputi Metodologi dan Ancaman Keamanan Maritim Sipil; Lingkungan Maritim dan Kejahatan Terorganisasi; Analisis dan Siklus Intelijen; Pencarian Kapal, Penargetan, dan Penanganan Barang Bukti; Sumber Informasi Maritim dan Kapal Kecil; serta Riset Open Source.
Baca juga:
- Gangguan Geng di Haiti Makin Merajalela, Kanada Bahkan Sampai Kirim Bala Bantuan Pesawat CP-140 Aurora
- Lockbit Klaim Uang Tebusan Ransomware dari ION Sudah Dibayarkan
- Ayatollah Ali Khamenei Turun Tangan, Iran Beri Grasi ke Puluhan Tahanan Terkecuali Intel Asing
- Teknologi Usang dan Mudah Terlihat, Mengapa Balon Dipilih China untuk Mata-mata AS?
Lokakarya tersebut, lanjut dia, berguna untuk mengembangkan kemampuan personel Bakamla terkait dengan pengetahuan dan keterampilan intelijen maritim.
Selain itu, melalui pelatihan itu dia berharap Bakamla dapat meningkatkan target operasi secara efektif dalam melakukan tugas patroli keamanan dan keselamatan laut NKRI.