72 Prajurit Raider Masariku Bawas Misi Perdamaian ke Tual Maluku
AMBON - Sebanyak 72 prajurit Batalyon Infantri Raider 733 Masariku diberangkatkan ke Tual Maluku membawa misi perdamaian menindaklanjuti perintah Kodam XVI Pattimura atas konflik yang terjadi di daerah itu.
"Kedatangan prajurit Masariku membawa misi damai di 'Kota Beradat' ini, dengan ikat kepala Masariku sebagai simbol damai di Tual," ujar Wadanyonif Masariku Kapten Inf. Johan Bormasa dilansir ANTARA, Senin, 6 Februari.
Pasukan yang dijuluki Pasukan air salak tersebut terbang menuju Tual dengan mengenakan kain berang atau ikat kepala adat tanda perdamaian.
Mereka datang guna melaksanakan pengamanan atas konflik sosial yang terjadi antara pemuda kompleks Banda Eli dan Pemuda Kompleks Yarlear di Kota Tual yang terjadi pekan lalu.
Pasukan tersebut dipimpin langsung oleh Wadan Yonif Raider 733 Masariku kapten Inf. Johan Bormasa.
"Kami bersyukur begitu tiba di lokasi konflik semua masyarakat sangat antusias menerima kami," lanjutnya.
Selain itu pasukan air salak bersama masyarakat Tual pun turut melaksanakan giat sosial pembersihan bekas puing-puing kerusuhan, dan pembagian sembako.
Sebelumnya terkait konflik di Tual saat ini Polisi sudah berhasil menangkap tujuh orang pelaku pemicu bentrok antarwarga dan telah ditetapkan sebagai tersangka.
Baca juga:
- Jokowi Minta Penegakan Hukum Tegas Kasus Pidana Produk Asuransi-Investasi
- Mahfud MD Sebut Pernyataan Pejabat soal OTT Pengaruhi Indeks Persepsi Korupsi, Sindir Luhut?
- Jokowi Minta Pengawasan Asuransi dan Pinjol Lebih Intensif: Jangan Ada Lagi Kejadian Asabri, Jiwasraya, Indosurya
- Tak Ada Wacana Menunda, Komisi II DPR Tegaskan Komitmen Selenggarakan Pemilu 2024
Kabid Humas Polda Maluku Kombes M. Roem Ohoirat mengimbau masyarakat untuk tetap menahan diri dan tidak terprovokasi agar bentrok warga ini tidak membesar.
“Sekali lagi kami Polda Maluku mengimbau masyarakat Tual dan Kei yang dikenal sebagai masyarakat yang beradat dan kental dengan adat istiadat, semboyan-semboyan dan pesan orang tua dapat dijadikan sebagai pandangan hidup sehingga tidak terprovokasi lagi atas kasus ini,” pintanya.
Dia berharap masyarakat Tual dan daerah Maluku lainnya, agar tidak terprovokasi hingga terbawa ke kelompok desa, suku, serta agama.
Sementara itu, Kapolres Kota Tual AKBP Prayudha Widiatmoko mengatakan saat ini situasi sudah aman dan kondusif, dan sudah bisa dikendalikan.