Browser Opera Tingkatkan Keamanan untuk Minimalisir Risiko Kejahatan Siber
JAKARTA - Opera Web3 browser baru-baru ini mengumumkan diluncurkannya sebuah fitur keamanan baru bernama Web3 Guard. Fitur ini bertujuan untuk melindungi pengguna dari aplikasi desentralisasi yang merugikan dan upaya phishing, serta memberikan analisis risiko terkait aplikasi DApp.
Web3 Guard membantu pengguna memahami risiko dalam menggunakan DApp dengan melakukan analisis terhadap kode yang mencurigakan, kerentanan keamanan dan laporan audit.
Selain itu, fitur ini juga memantau halaman web untuk mencari tanda-tanda serangan phishing, tanpa merugikan privasi atau informasi pribadi pengguna. Dengan adanya Web3 Guard, Opera Web3 memastikan bahwa penggunanya dapat menjelajahi ekosistem Web3 dengan lebih aman.
"Saat ini, Web3 Guard memberikan peringatan dan informasi kepada pengguna sehingga mereka tidak hanya menyadari potensi risiko saat ini, tetapi juga secara bertahap menjadi lebih terbiasa dengan jenis bahaya yang spesifik untuk Web3," kata Danny Yao, manajer produk senior Opera untuk bidang kriptografi.
Baca juga:
Salah satu fitur tersebut adalah pemeriksa alamat yang membandingkan alamat penerima dengan database agen musuh yang dikenal dan memberikan peringatan ketika aktivitas mencurigakan terdeteksi.
Peramban ini juga menawarkan opsi untuk mengaktifkan enkripsi HTTPS pada setiap halaman web yang dikunjungi, memberikan lapisan perlindungan tambahan dan memastikan bahwa situs web yang diakses benar-benar aman.
Pada minggu pertama Desember, browser ini menambahkan kemampuan nonfungible token (NFT) yang memungkinkan pengguna untuk menjelajahi dunia NFT melalui browser mereka. Terkenal dengan menawarkan mata uang crypto kepada pengguna, browser ini menjadi salah satu platform penting bagi para pengguna yang ingin menjelajahi web 3.0, dirangkum dari NFT News Pro.