Pemprov DKI Masih Pikir-pikir Ambil Wisma Atlet untuk Jadi Rusun Sesuai Saran DPRD
JAKARTA - Kepala Dinas Perumahan Rakyat dan Kawasan Permukiman (DPRKP) DKI Jakarta Sarjoko menanggapi saran DPRD DKI untuk mengambil alih pengelolaan Wisma Atlet Kemayoran maupun Wisma Atlet Pademangan.
DPRD menyarankan Pemprov DKI mengelola Wisma Atlet untuk difungsikan sebagai rumah susun hingga fasilitas layanan kesehatan.
"Terkait dengan wacana Wisma Atlet untuk kita minta dengan rencana penggunaan sebagai rusunawa ataupun dikompilasikan dengan layanan RS, tentu ini sangat memungkinkan," kata Sarjoko pada Kamis, 2 Februari.
Hanya saja, lanjut Sarjoko, Pemprov DKI masih mempertimbangkan tingkat kebutuhan hunian masyarakat di sekitar kawasan Pademangan dan Kemayoran terlebih dahulu, sebelum mengajukan pengambilalihan pengelolaannya.
"Namun memang pangsanya kita belum bisa memotret karena selama ini kita belum pernah mengidentifikasi kebutuhan rusunawa di sekitar situ," ucap Sarjoko.
Sebelumnya, Ketua Komisi D DPRD DKI Jakarta Ida Mahmudah memandang Pemprov DKI bisa mengajukan permohonan pengambilalihan pengelolaan Wisma Atlet kepada Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) selaku pemilik bangunan.
"Saya pikir tidak ada salahnya juga Pemda DKI memproses itu untuk kita minta, jadikan rusun atasnya, bawahnya kita buat rumah sakit anak. Kita kan butuh. Ini lumayan besar, lho, Wisma Atlet itu, ada Wisma Atlet Kemayoran, ada Wisma Atlet Pademangan," ujar Ida.
Baca juga:
- Sarankan Pemprov DKI Ambil Wisma Atlet untuk Dijadikan Rusun, DPRD: Daripada Kosong, Banyak Kuntilanaknya
- 1 Tower RSDC Wisma Atlet Masih Beroperasi, BNPB: Maunya Kami Segera Ditutup, Bebani Anggaran
- Bantah Kabar Wisma Atlet Kemayoran Berhenti Rawat Pasien COVID-19 Setelah 31 Desember 2022, Satgas: Masih Fungsikan 1 Tower
- Lukas Enembe Tagih Janji, Surati Firli Bahuri Pakai Tulisan Tangan Sendiri
Menurut Ida, pengelolaan Wisma Atlet oleh Pemprov DKI lebih baik dilakukan karena bangunan tersebut tidak lagi digunakan oleh pemerintah pusat sebagai tempat isolasi pasien COVID-19.
Mengingat, per awal Januari 2023, BNPB menghentikan operasional tower-tower Wisma Atlet untuk penanganan COVID-19 dan hanya menyiagakan satu tower sebagai antisipasi kenaikan kasus corona.
"Kita enggak perlu gengsi, lah. Kan, pemerintah pusat itu orang tua kita. Kita sudah berhasil (mengelola) yang di Pasar Rumput, sekarang tambah lagi Wisma Atlet. Daripada mangkrak lama, kosong, banyak kuntilanaknya. Saya tau itu tempatnya kuntilanak," ujar Ida.
Awalnya, Wisma Atlet dibangun sebagai tempat penginapan para atlet saat Asian Games dan Asian Para Games tahun 2018. Setelahnya, Wisma Atlet sempat tidak dihuni selama lebih dari satu tahun.
Saat itu, DPRD pun sempat menyarankan Pemprov DKI mengajukan perizinan pengelolaan Wisma Atlet. Namun, sebelum diproses, pandemi COVID-19 melanda di seluruh dunia termasuk Indonesia. Sehingga, Wisma Atlet kembali digunakan sebagai rumah sakit darurat COVID-19.