Sampah Menumpuk di Sungai Martapura, Pasukan 'Turbo' Diterjunkan
JAKARTA - Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Kota Banjarmasin di Kalimantan Selatan menurunkan pasukan pembersih yang biasa disebut pasukan "turbo" untuk mengatasi sampah di bagian Sungai Martapura.
Menurut Kepala Unit Pelaksana Teknis Pemeliharaan Sungai dan Drainase Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Kota Banjarmasin Syafiq Huwaida, pasukan "turbo" sejak pagi dikerahkan untuk menangani sampah yang menumpuk di bagian sungai yang ada di bawah jembatan Pasar Lama.
Pasukan "turbo" membersihkan sampah yang menutupi bagian permukaan Sungai Martapura agar jalur transportasi sungai tidak terhambat.
"Ini sedikit lagi bisa terbuka, kita larutkan sampah agar mengurangi tumpukan," kata Syafiq dilansir Antara, Rabu 1 Februari.
"Kita upayakan agar bisa membuka jalur arus transportasi sungai dulu," ia menambahkan.
Syafiq menyampaikan sampah dari daerah hulu Sungai Martapura mengalir hingga ke hilir dan menimbulkan tumpukan sampah di bagian sungai yang ada di wilayah Kota Banjarmasin.
Dia mengatakan, sampah berupa ranting dan batang pohon serta enceng gondok menumpuk di bagian Sungai Martapura di bawah jembatan Pasar Lama dan Jembatan Pangeran Antasari di dekat Pasar Sudimampir.
"Tapi, yang lebih banyak itu di bawah jembatan Pasar Lama ini, menutup semua permukaan sungai, sebab tiang jembatan yang banyak," katanya.
Ia menambahkan, sampah menumpuk di sungai saat air Sungai Martapura surut. Air sungai itu kini surut dari pukul 12.00 hingga pukul 14.00 WITA.
Syafiq mengatakan bahwa kapal sapu-sapu akan diturunkan untuk mengangkat sampah yang menumpuk di hilir Sungai Martapura.
Dia berharap pemerintah daerah yang wilayahnya dilalui Sungai Martapura bekerja sama untuk menangani sampah di sungai tersebut.
Selain itu, dia mengimbau warga untuk ikut bergotong royong membersihkan sampah yang mengotori Sungai Martapura.
Baca juga:
- Wali Kota Surabaya Ingin Pelayanan Seperti Pengurusan KTP Selesai Cepat, Bila Telat Petugasnya Disanksi
- Ibunda Hasya Athallah Berharap Perkara Mendiang Putranya Jadi Tersangka Usai Tertabrak Mobil Pensiunan Polisi Segera Masuk Meja Hijau
- PBNU Tegas Nyatakan Tak Ada Capres dan Cawapres Atas Nama Nahdlatul Ulama
- Tak Hanya Perselingkuhan, Kompolnas Soroti Dugaan Penyalahgunaan Wewenang Kompol D