Cara Budidaya Udang Vaname di Rumah Menggunakan Kolam Terpal

YOGYAKARTA – Budidaya udang vaname jadi salah satu primadona bagi masyarakat yang menekuni dunia peternakan. Pasalnya, udan vaname jadi komoditas yang banyak dibutuhkan sehingga mampu mendulang keuntungan. Cara budidaya udang vaname sendiri bisa dilakukan di rumah dengan memanfaatkan kolam terpal.

Budidaya Udang Vaname dengan Terpal

Budidaya udang tidak membutuhkan tambak. Anda bisa melakukan budidaya dengan kolam terpal. Cara ini dipilih karena punya banyak kelebihan yakni biaya lebih murah, tidak membutuhkan tempat luas dan terbuka, praktis, efisien, lebih awet, dan bisa dilakukan di mana saja.

Bagi Anda yang berencana budi daya vaname di rumah dengan kolam terpal, simak langkah berikut ini.

  1. Sesuaikan Lokasi dengan Ukuran Kolam

Langkah pertama yang harus diperhatikan adalah lokasi. Anda bisa menyesuaikan ukuran kolam terpal dengan lokasi. Pilihlah lokasi yang sedikit lebih lapang seperti di halaman belakang rumah, atau lapangan kecil. Sesuaikan ukuran kolam terpal dengan lokasi yang ada. Anda bisa memilih berbagai jenis ukuran kolam terpal baik berbentuk tabung atau kotak.

  1. Kolam Terpal Udang Vaname

Sebaiknya Anda menyesuaikan ukuran kolam terpal dengan luas lahan. Umumnya satu 1 hektar lahan bisa digunakan untuk 4 kolam terpal. Atau Anda bisa memilih kolam terpal udang vaname ukuran 10 x 5 meter. Gunakan terpal yang tebal dan kualitas baik agar tidak mudah bocor terkena tunggak kayu atau terkena sungut yang ada di tubuh udang vaname. Selain itu usahakan agar kolam terlindungi dari air hujan karena berpotensi mengubah tingkat keasaman air.

  1. Pemasangan Kincir atau Aerator

Anda bisa memasang kincir atau aerator yang berfungsi untuk menciptakan arus air. Arus ini membantu mengeluarkan karbon dioksida di air kolam dengan oksigen. Jika hal ini tak dilakukan, udang kemungkinan mati karena kurang pasokan oksigen.

  1. Fermentasi Air Kolam

Fermentasi ini dilakukan agar air tidak benar-benar tawar mengingat udang vaname berhabitan air payau. Proses fermentasi dilakukan sebelum kolam diisi benih. Proses yang dilakukan adalah dengan menggunakan probiotik sekaligus garam.

  1. Penebaran Bibit

Jika proses fermentasi sudah berhasil dilakukan, Anda bisa mulai melakukan penebaran bibit ke kolam. Langkah ini bisa dilakukan setelah semua siap baik dari segi kolam maupun pemilihan udang. Usahakan memilih bibit yang sehat tanpa penyakit. Cara menebarkan bibit vaname di kolam terpal adalah dengan mengapungkan kantung berisi bibit lalu dibuka perlahan. Usahakan penebaran dilakukan saat pagi atau sore ketika matahari belum terlalu menyengat.

  1. Perhatikan Penyakit dan Suhu Kolam

Anda harus memantau perkembangan udang vaname karena hama dan penyakit pada udang sangat mudah menyebar dan menginveksi kolam lain. Oleh karena itu dianjurkan untuk hati-hati. Anda juga harus memperhatikan suhu dalam kolam agar tak membunuh bibit udang.

  1. Pemberian Pakan

Pemberian pakan bibit udang vaname tidak bisa dilakukan sembarangan. Pemberian pakan biasanya efektif dilakukan setelah 7 hari pertama sebanyak 3-4 kali per hari. Beri juga protein udang agar tumbuh kembangnya bisa maksimal.

  1. Pergantian Air

Meski sudah dilengkapi dengan aerator atau kincir air, Anda tetap dianjurkan melakukan pengurasan air setelah mencapai 60 hari. Pengurasan dilakukan agar pakan yang mengendap di dasar kolam tidak meracuni air. Cara menguras kolam udang vaname adalah dengan mengurangi air lalu isi sekitar 10 persen dari volem kolam.

Itulah informasi terkait budidaya udang vaname. Untuk mendapatkan informasi menarik lain kunjungi VOI.ID.