Soal Kenaikan Suku Bunga BI, Bos BCA: Kami Akan Pertimbangkan, Lihat Likuiditas Bank ke Depan Dulu

JAKARTA - Rapat Dewan Gubernur (RDG) Bank Indonesia (BI) memutuskan menaikkan suku bunga acuan BI 7-Day Reverse Repo Rate (BI7DRR) sebesar 25 basis poin menjadi 5,75 persen untuk periode Januari 2023.

Terkait hal tersebut, PT Bank Central Asia (BCA) Tbk akan mempertimbangkan kondisi likuiditas untuk menaikkan bunga deposito di tengah kenaikan suku bunga acuan.

Presiden Direktur BCA Jahja Setiaatmadja mengatakan, jika likuiditas cukup, pihaknya akan lambat mengikuti kenaikan suku bunga acuan BI.

"Kalau ternyata diperlukan dana yang besar untuk menambah likuiditas, tentu kami sedikit demi sedikit akan coba naikkan deposito," kata Jahja dalam konferensi pers Paparan Kinerja BCA Tahun 2022 secara daring, pada Kamis, 26 Januari.

Jahja menambahkan, sejak BI menaikkan suku bunga acuan pada Agustus hingga Januari 2023, BCA baru menaikkan bunga deposito sekali, yaitu sebesar 0,1 persen dari 1,9 persen menjadi dua persen.

"Pertanyaannya kapan ini akan disesuaikan, tentu kami akan melihat likuiditas kami," ujarnya.

Sementara itu, PT Bank Central Asia (BCA) berhasil mencatatkan laba bersih Rp40,7 triliun sepanjang 2022. Angka laba bersih itu naik 29,6 persen dibandingkan periode yang sama tahun 2021.

Tak hanya itu, BCA juga mencatatkan penyaluran kredit pemilikan rumah (KPR) mencapai Rp108,3 triliun atau tumbuh 11 persen menyamai level sebelum pandemi.

Sedangkan untuk kredit kendaraan bermotor (KKB) naik sebesar 13,6 persen yoy menjadi Rp46,1 triliun. Angka ini rebound dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya.

Secara keseluruhan, total kredit BCA naik 11,7 persen menjadi Rp711,3 triliun di Desember 2022.

Selanjutnya, saldo outstanding kartu kredit mencapai Rp13,38 triliun sepanjang 2022.

Menurut Jahja, angka ini meningkat sejalan dengan pemulihan aktivitas masyarakat, sehingga portofolio kredit konsumer tumbuh 11,7 persen menjadi Rp171,3 triliun.

Dia menjelaskan, untuk current account saving account (CASA) BCA juga tumbuh sebesar 10,6 persen hingga Desember 2022.

"Kami berterima kasih atas kepercayaan nasabah serta dukungan dari pemerintah dan otoritas, sehingga BCA melewati tahun 2022 dengan kinerja yang solid," imbuh Jahja.