Dukung Kelancaran Lalu Lintas, Kementerian PUPR Bangun Tiga Flyover di Sumsel Tahun Ini
JAKARTA - Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) akan melanjutkan pembangunan tiga flyover di Provinsi Sumatera Selatan (Sumsel), pada tahun ini. Ketiga flyover yang akan dibangun memiliki panjang 2.165 meter, yakni Flyover Sekip Ujung, Gelumbang, dan Bantaian.
Menteri PUPR Basuki Hadimuljono mengatakan, konektivitas antar wilayah diperlukan agar mobilitas barang, jasa, dan manusia lebih efisien. Dengan konektivitas yang semakin lancar, diharapkan dapat meningkatkan pertumbuhan ekonomi daerah dan membantu percepatan pembangunan di wilayah tersebut.
"Pembangunan infrastruktur jembatan, flyover, dan underpass akan memperlancar konektivitas dan aksesibilitas lalu lintas, di samping memberikan alternatif bagi warga untuk meningkatkan produktivitas perekonomian," kata Basuki lewat keterangan tertulisnya, Kamis, 26 Januari.
Sementara, Kepala BBPJN Sumatra Selatan Budiamin mengatakan, pembangunan tiga flyover di Sumsel tersebut sangat dibutuhkan oleh masyarakat saat ini. Antrean panjang kerap terjadi pada jam-jam sibuk seperti, pukul 07.00-09.00 WIB dan pukul 16.00-18.00 WIB.
"Di Jalan Basuki Rahmad dan Jalan R Sukamto membutuhkan FO (Flyover) Sekip Ujung untuk mengurai kemacetan di lokasi tersebut. Sedangkan, FO Gelumbang dan FO Bantaian dibutuhkan untuk mengurangi antrean panjang kendaraan pada saat kereta api melintas, yang mana setiap 15 menit kereta api melintas di kedua persimpangan tersebut," imbuhnya.
Sekadar informasi, Flyover Sekip Ujung telah dibangun sejak Juni 2022 untuk mengurai kemacetan yang kerap terjadi di ruas Jalan Basuki Rahmad-Jalan R. Sukamto dan ruas Jalan Amphibi-Jalan Angkatan 66, Palembang, Sumatera Selatan.
Pembangunan Flyover Sekip Ujung memiliki panjang penanganan 660 meter, terdiri dari 190 meter (jembatan), 160 meter (oprit sisi Jalan Basuki Rahmad), dan 310 meter (oprit sisi Jalan R.Sukamto).
Selanjutnya, Flyover Gelumbang dibangun untuk memperlancar arus lalu lintas di perlintasan sebidang rel kereta api di Jalan Lintas Palembang-Prabumulih, Kabupaten Muara Enim, tepatnya di KM 351. Ruas ini menjadi penghubung Batas Kabupaten Ogan Ilir/Kabupaten Muara Enim- Batas Kota Prabumulih.
Berdasarkan desain, Flyover Gelumbang dibangun dengan waktu pelaksanaan 16 bulan, menggunakan Sumber Dana SBSN Tahun Anggaran 2023-2024 (MYC) dengan panjang jembatan dan oprit 700 meter, panjang bentang 50 meter, dan lebar jalur lalu lintas 17,20 meter.
Baca juga:
- Bunga KUR Super Mikro Turun Jadi 3 Persen, Pengamat: Tepat di Tengah Gelombang PHK
- Pemerintah Antisipasi Lonjakan Pangan Jelang Akhir Tahun, Pakar IPB: Harga Naik saat Paceklik Wajar, Tapi Jangan Impor Beras
- Peluang Besar, Pengamat: Ekonomi Digital yang Inklusif Mampu jadi Tulang Punggung Perekonomian
- Sawit RI Masih Bakal Mendominasi Pasokan Minyak Nabati Global 2023
Terakhir, Flyover Bantaian yang berada di perlintasan sebidang rel kereta api pada ruas Simpang Belimbing-Batas, Kabupaten Muara Enim. Flyover ini memiliki panjang keseluruhan 650 meter dengan bentang utama 50 meter, dilengkapi jalan pendekat dari arah Palembang sepanjang 300 meter dan arah Muara Enim 350 meter.
Pembangunan flyover ini akan memperhatikan aspek beautifikasi ornamen bangunan dengan mengedepankan seni dan budaya lokal, sehingga memperindah estetika di Kabupaten Muara Enim.
Adapun pekerjaan fisik ketiga flyover dikerjakan oleh PPK 3.6 PJN 3, Balai Besar Pelaksanaan Jalan Nasional (BBPJN) Sumatera Selatan, Direktorat Jenderal (Ditjen) Bina Marga dengan kontraktor PT. Waskita-Kencana (KSO) melalui dana Surat Berharga Syariat Negara senilai Rp152 miliar.
Tercatat, hingga 21 Januari 2023, progres fisiknya mencapai 40,6 persen dan ditargetkan selesai pada Desember 2023.