Atasi Stunting Lewat Intervensi Penggunaan KB, BKKBN Terjun ke Kampung Baduy

JAKARTA - Plt. Kepala Perwakilan BKKBN Provinsi Banten Nurziky Permanajati mengatakan BKKBN memilih Kampung Baduy dalam program Gerakan Pelayanan KB MKJP (Grebek) 2023 untuk mengatasi stunting berdasarkan sejumlah faktor.

Dia menyebutkan, upaya pemerataan pembangunan dan peningkatan kualitas kesehatan di daerah pedalaman ini menyasar Kampung Baduy lantaran dari hasil Pendataan Keluarga tahun 2021 (PK-21), sebanyak 47 keluarga terpantau berisiko stunting atau mencapai 100 persen.

“Tentunya saja ini menjadi perhatian bersama untuk segera dilakukan intervensi pencegahan stunting di desa tersebut. Dari hasil pelayanan KB Implan, terdapat 10 akseptor dari penduduk Baduy. Artinya, program Bangga Kencana sudah menjadi kebutuhan pasangan usia subur di Baduy,” kata Nurziky dalam keterangan, Selasa 24 Januari, disitat Antara.

Grebek 2023 di Kampung Baduy tepatnya digelar di Desa Kenekes, Kecamatan Leuwidamar, Kabupaten Lebak, Banten. Nurizky menekankan, penanganan stunting pada keluarga digencarkan dari hulu dengan intervensi penggunaan alat kontrasepsi.

Dia menjelaskan, berdasarkan laporan G-Form sampai dengan 20 Januari 2023 pukul 07.00 WIB, capaian target provinsi Banten telah melebihi target, yakni 129,97 persen atau sebanyak 8.938 akseptor KB yang terlayani, yang terdiri dari 145 akseptor Metode Operasi Wanita (MOW), satu akseptor Metode Operasi Pria (MOP), 1.754 akseptor IUD dan 7.038 akseptor implan.

Deputi Bidang Keluarga Berencana dan Kesehatan Reproduksi BKKBN Eni Gustina menambahkan selain sebagai upaya percepatan penurunan stunting, pelayanan Grebek 2023 di daerah tersebut juga bertujuan untuk menurunkan angka kebutuhan ber-KB yang tidak terpenuhi (unmeetneed).

Selain itu, lanjut dia, meningkatkan cakupan peserta KB, sambil mengoptimalkan pemanfaatan anggaran DAK BOKB yang serapannya masih sangat rendah sampai dengan akhir tahun 2022.

Pelayanan Program Bangga Kencana, khususnya Pelayanan KB MKJP l dilakukan oleh seluruh Perwakilan BKKBN Provinsi seluruh Indonesia secara serentak, pada tanggal 17-19 Januari 2023 untuk di wilayah Provinsi Banten yang dipusatkan di Kabupaten Lebak.

Sebelumnya, Pj Gubernur Banten Al Muktabar menyebutkan pada akhir tahun 2022 lalu, angka stunting di Provinsi Banten menurun. Namun pihaknya akan terus menggencarkan pendekatan yang menyeluruh.

“Kita upayakan tahun 2024 nanti angka stunting di Provinsi Banten di bawah 14 persen seperti yang ditargetkan oleh Bapak Presiden Jokowi. Kita akan terus melakukan pendekatan kepada masyarakat dengan berbasiskan kearifan lokal setempat,” tandasnya.