PAN Sebut Gabungnya Ridwan Kamil ke Golkar Tak Ubah Dinamika Politik di KIB
JAKARTA - Partai Amanat Nasional (PAN) menilai bergabungnya Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil ke Partai Golkar tidak akan mengubah dinamika politik di Koalisi Indonesia Bersatu (KIB). Sebab partai politik yang tergabung di KIB sudah mengusulkan nama ketua umumnya masing-masing untuk maju pada Pilpres 2024.
"Saat ini, Golkar tetap mencalonkan Airlangga Hartarto sebagai capres yang akan diusulkan ke KIB. Dan keputusan di KIB itu akan mencalonkan kader internal KIB. Di PAN ada Zulhas, di Golkar ada Airlangga, di PPP ada Mardiono," ujar Waketum PAN Viva Yoga Mauladi saat dikonfirmasi VOI, Kamis, 19 Januari.
Oleh karena itu, Viva menegaskan, Ridwan Kamil tidak bisa lagi dicalonkan sebagai capres dari KIB. Sementara peluang menjadi cawapres, Viva menilai, pria yang akrab disapa Kang Emil itu harus menunggu perintah partai karena saat ini sudah menjadi kader Golkar.
"Karena sekarang Kang Emil telah menjadi kader Golkar maka Kang Emil harus tunduk patuh kepada kebijakan Golkar. Kang Emil tidak boleh berbeda dengan kebijakan Golkar, jika berbeda maka Kang Emil melanggar kebijakan partai," tegas Viva.
Namun Viva mengatakan, KIB akan terus memonitor dinamika politik kontemporer terkait keputusan capres dan cawapres. Apalagi menurutnya, pendaftaran paslon untuk Pilpres 2024 masih September 2023.
"Masih lama. KIB tetap solid dan masih cair," katanya.
Baca juga:
- Jadi Tersangka Usai Video Porno dengan Pimpinan DPRD PPU Kaltim Tersebar, Wanita Ini Mengadu ke Komnas Perempuan
- Bareskrim Tahan Wanita Penyebar Video Syur Ketua DPRD Penajam Paser Utara
- Update COVID-19 Per 18 Januari: Kasus Baru 339, DKI Jakarta Terbanyak
- Update COVID-19 per 17 Januari: Kasus Baru 357, Kasus Aktif 6.619
Kendati demikian, Viva menyambut baik langkah Ridwan Kamil yang telah menentukan pelabuhan politiknya di Partai Golkar. Bagi PAN, Kang Emil tetap sebagai saudara seperjuangan politik yang memiliki komitmen kebangsaan yang sama.
"Ini menjadikan tidak ada jarak atau sekat antara PAN dan Kang Emil," katanya.