Lewati Dua Wabah Penyakit dan Perang Dunia, Suster Andre, Orang Tertua di Dunia Meninggal dalam Usia 118 Tahun
JAKARTA - Biarawati Prancis sekaligus orang tertua di dunia Suster Andre, menghembuskan nafas terakhir di sebuah panti jompo di Prancis dalam usia 118 tahun.
Mengutip Reuters 18 Januari, pemilik nama asli Lucile Randon, ia mendapatkan nama Suster Andre ketika bergabung dengan ordo amal Katolik pada tahun 1944.
Lahir pada 11 Februari 1904, ia merupakan orang tertua di dunia menurut Daftar Peringkat Supercentenarian Dunia Gerontology Research Group (GRG).
Sementara mengutip Sky News, Suster Andre disebutkan selamat dari dua krisis kesehatan global, flu Spanyol pada tahun 1918 dan COVID-19 belum lama ini.
Saat merayakan ulang tahunnya yang ke-117 pada tahun 2021 lalu, Suster Andre mengatakan, kematian tidak membuatnya khawatir, menyoroti kondisi kesehatannya.
"Tidak, saya tidak takut karena saya tidak takut mati," komentarnya.
"Saya bertemu dengan semua orang yang saya cintai dan berterima kasih kepada Tuhan karena telah memberikan mereka kepada saya. Saya berterima kasih kepada Tuhan," sambungnya.
Saat memegang gelar orang tertua di dunia sepeninggal Kane Tanaka dalam usia 119 tahun April tahun lalu, Suster Andre tampak memiliki perasaan yang campur aduk tentang menjadi orang tertua yang masih hidup, saat wawancara dengan saluran TV Prancis RMC Story.
"Saya merasa saya akan lebih baik di surga, tetapi Tuhan yang baik belum menginginkan saya," katanya, menyebut gelar itu sebagai 'kehormatan yang menyedihkan' seperti dikutip dari CNN.
Menghabiskan sebagian besar hidupnya didedikasikan untuk pelayanan keagamaan, Suster André juga memegang rekor biarawati tertua yang masih hidup, melansir Guinness World Records.
Suster André menjalani masa mudanya dengan bekerja sebagai guru, pengasuh dan mengasuh anak-anak selama Perang Dunia II.
Setelah perang, dia menghabiskan 28 tahun bekerja dengan anak yatim dan orang tua di sebuah rumah sakit di Vichy, wilayah Auvergne-Rhone-Alpes sebelum menjadi biarawati Katolik. Dia mengalami kepemimpinan Gereja Katolik di bawah 10 Paus sejak lahir.
Pada tahun 2019, dia diangkat menjadi warga negara kehormatan di kota tempat dia tinggal, Toulon di wilayah Provence-Alpes-Cote d'Azur.
Baca juga:
- Pantau Aktivitas Rusia di Sisi Timur Pertahanannya, NATO Kirim Pesawat Pengintai ke Rumania
- Tentara Ukraina Jalani Pelatihan Penggunaan Sistem Rudal Patriot di Amerika Serikat
- Utusan Diplomatiknya Dicegat Aparat saat ke Masjid Al Aqsa, Yordania Panggil Dubes Israel: Harus Patuh Hukum Internasional
- Relawan Serbia Mulai Pelatihan Tempur di Ukraina, Presiden Vucic Minta Rusia Stop Perekrutan Rakyatnya: Langgar Peraturan
Baru-baru ini, Suster André menerima rekor mengejutkan lainnya untuk penyintas COVID-19 tertua. Dia dinyatakan positif mengidap virus corona pada 16 Januari 2021, dan segera diisolasi di rumah jompo untuk menghentikan penyebaran virus.
Dan, dia sembuh dari infeksi virus setelah tiga minggu tanpa gejala atau efek samping selain sedikit kelelahan, pada waktunya untuk merayakan ulang tahunnya yang ke-117.
Diketahui, Lucile tinggal tiga tahun lagi untuk menjadi orang tertua yang pernah ada, sebuah rekor yang dipegang oleh Jeanne Louise Calment dari Prancis. Lahir pada 21 Februari 1875, ia meninggal pada usia 122 tahun 164 hari.