Mengenal KEK Sanur Bali yang Menyasar Sektor Kesehatan di Tanah Air
YOGYAKARTA – Masyarakat belum sepenuhnya mengenal KEK Sanur Bali yang menjadi salah satu program Pemerintah.
Penetapan tersebut termuat dalam Peraturan Pemerintah (PP) No. 41 tahun 2022 tentang Kawasan Ekonomi Khusus Sanur yang ditandatangani pada 1 November 2022 lalu.
Untuk lebih jelasnya, simak penjelasan berikut ini.
Mengenal KEK Sanur Bali
Mengutip situs kek.go.id, Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) adalah kawasan yang punya batas tertentu dalam wilayah hukum Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) yang ditetapkan untuk menggelar fungsi dan manfaat ekonomi tertentu.
Tujuan adanya KEK adalah demi menciptakan pertumbuhan ekonomi, pemerataan pembangunan, serta meningkatkan daya saing bangsa.
Sedangkan Sanur, Bali adalah sebuah kawasan resor kelas dunia yang paling lama di Bali.
Kawasan Sanur berupa kota tepi pantai yang banyak dikenal oleh wisatawan baik lokal maupun mancanegara yang letaknya berada dengan Pusat Kota Denpasar dan dekat dengan Pusat Pemerintah Provinsi Bali.
Seperti diketahui, Pemerintah Indonesia memiliki 19 KEK yang tersebar di berbagai wilayah, salah satunya di Bali.
KEK yang ada juga beragam seperti KEK Digital hingga KEK Maintenance Repair and Overhaul (MRO).
Ada pula pengembangan KEK Pendidikan dan KEK Kesehatan. Sedangkan KEK Sanur Bali akan dirancang sebagai KEK Kesehatan dan Pariwisata.
KEK Sanur berada di di Kecamatan Denpasar Selatan, Kota Denpasar, Provinsi Bali. Dalam PP No.41 Pasal 2 dikatakan bahwa luas lahan KEK Sanur mencapai 41,26 hektar.
Konsep yang diusung KEK Kesehatan Sanur akan menekankan nuansa alam dan menyajikan keindahan pantai yang ada di Sanur, Pulau Bali.
KEK Sanur akan integrasikan sektor kesehatan dan pariwisata, serta siap menjadi pusat wisata medis di Asia Tenggara.
Manfaat KEK Kesehatan Sanur Bali
Dicanangkannya KEK Kesehatan di Sanur bukan tanpa tuuan.
Sebagai KEK Kesehatan pertama di Indonesia, kawasan tersebut akan jadi jalan keluar atas banyaknya masyarakat yang memilih untuk mendapat perawatan medis di luar negeri ketimbang dalam negeri.
Hal itu dikarenakan fasilitas kesehatan di Indonesia yang kurang memadai.
Selain itu dengan ditetapkannya KEK Sanur diharapkan mampu meningkatkan ekonomi sekaligus fasilitas kesehatan yang ada di Tanah Air.
Rencananya, KEK Sanur dirancang dengan fasilitas kesehatan kesehatan berupa klinik hingga rumah sakit, akomodasi hotel dan MICE, Etnomedicinal Botanic Garden, dan Commercial Center.
Total investasi yang digelontorkan untuk KEK Sanur mencapai Rp10,2 Triliun dan dengan jumlah target serapan tenaga kerja mencapai 43.647 orang.
Komitmen investasi sendiri berasal dari PT Pertamina Bina Medika (IHC) akan membangun rumah sakit internasional dengan menggandeng Mayo Clinic.
Rumah sakit tersebut akan dilengkapi dengan alat canggih terbaru. Selain itu rumah sakit juga didukung oleh dokter terbaik dalam negeri yang bekerja sama dengan nakes dan dokter luar negeri untuk mewujudkan transfer knowledge.
Keberadaan KEK Sanur yang berupa rumah sakit internasional Bali juga akan menggaet masyarakat yang sebelumnya berobat ke luar negeri untuk menjalani perawatan di dalam negeri.
Tahun 2030 nanti diproyeksikan ada 4 persen hingga 8 persen masyarakat Indonesia yang tadinya berobat ke luar negeri menjadi berobat ke KEK Sanur dengan jumlah total pasien kisaran 123.000 hingga 240.000 orang.
Sedangkan secara nominal, tahun 2024 nanti harapannya terjadi penghematan devisa yang dihasilkan bisa menyentuh Rp86 triliun, dan jumlah penambahan devisa di periode yang sama total mejadi Rp19,6 triliun.
Selain mengenal KEK Sanur Bali, dapatkan informasi menarik lain di VOI.ID.