Wamenkeu Suahasil: Tahun 2023 Jadi Kesempatan Cari Sumber Pendanaan Baru
JAKARTA - Wakil Menteri Keuangan (Wamenkeu) Suahasil Nazara mengatakan pada 2023 menjadi kesempatan mencari sumber penerimaan baru negara lantaran di tahun ini, Indonesia akan masuk dan melanjutkan pemulihan.
"Setidaknya ada empat sumber penerimaan baru antara lain hilirisasi industri, penggunaan produk dalam negeri yang memiliki kandungan lokal yang tinggi, UMKM, dan ekonomi hijau," ucap Suahasil dalam Rapat Koordinasi Pimpinan Direktorat Jenderal Bea Cukai (DJBC), dikutip dari Antara, Senin 16 Januari.
Ia menjelaskan penerimaan negara memiliki dua fungsi penting, yakni untuk dipakai sebagai belanja negara kepada masyarakat serta mendorong kegiatan ekonomi melalui pemberian insentif penerimaan.
Dua fungsi penerimaan tersebut, baik dilakukan oleh Direktorat Jenderal Pajak (DJP) maupun DJBC, akan berkontribusi kepada pertumbuhan ekonomi, kemiskinan, pengurangan pengangguran, pengurangan kesenjangan, dan lainnya.
Suahasil pun berterima kasih kepada seluruh jajaran DJBC atas kinerja yang telah dilakukan pada 2022.
Realisasi penerimaan kepabeanan dan cukai sementara pada 2022 mencapai Rp317,8 triliun atau merupakan 122,2 persen dari target Rp299 triliun dan tumbuh 18 persen dari periode sama tahun sebelumnya (year-on-year/yoy) yang senilai Rp269,2 triliun.
Tahun 2022 merupakan tahun yang penuh tantangan, namun demikian tahun tersebut bisa dilewati dengan baik serta tanda-tanda pemulihan ekonomi mulai terlihat dan terus berlanjut.
Baca juga:
- Saham GOTO Sudah Anjlok ke Level Rp100, Bos GoTo Gojek Tokopedia Pasrah: di Luar Kontrol dan Pengetahuan Perusahaan
- Resmi Luncurkan Papan Ekonomi Baru, Bursa Efek Harapkan Banyak Perusahaan Unicorn Masuk Pasar Modal
- Terkena Lockup Sentimen, Harga GOTO Jauh di Bawah Konsensus Analis
- Minta Investor Tak Panik Respons Penurunan Saham GOTO, Analis: Tetap Wait and See Sampai Ada Sinyal Positif
Wamenkeu pun meminta seluruh jajaran DJBC bisa terus memantau perkembangan ekonomi itu melalui pelaksanaan tugas-tugas yang berkaitan dengan kepabeanan dan cukai.
Selain itu, dirinya juga menyinggung mengenai devisa hasil ekspor (DHE), tren penurunan harga hasil SDA seperti batu bara, CPO, dan minyak yang akan berdampak kepada penerimaan, serta isu lain yang berkaitan dengan tugas DJBC dalam rapat tersebut.
"Ini beberapa pemikiran yang saya rasa bagus untuk dipikirkan. Tentu, di dalam konteks rapat ini kita bukan hanya bicara tentang substansi ekonominya, tetapi berbagai macam manajemen, integritas mengenai fasilitas, kelengkapan untuk staf, dan jajaran," ujarnya.