Peserta Rekrutmen Bersama BUMN Pakai Joki, Akhlak Hanya Semboyan Kosong
JAKARTA - Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir mengaku kecewa karena adanya praktik kecurangan dalam proses Rekrutmen Bersama BUMN batch 2. Pasalnya, sejumlah peserta dikabarkan menggunakan jasa joki untuk bisa lulus seleksi.
Kekecewaan Erick ini disampaikan Staf Khusus Menteri BUMN, Arya Sinulingga kepada wartawan, Minggu, 15 Januari.
Arya mengatakan kekecewaan Erick bukan tanpa alasan, pasalnya Kementerian BUMN sendiri menekan Akhlak sebagai nilai inti atau core value perusahaan pelat merah.
Adapun Akhlak merupakan akronim dari Amanah, Kompeten, Harmonis, Loyal, Adaptif, dan Kolaboratif.
Karena itu, kata Arya, Erick pun meminta Deputi Bidang Sumber Daya Manusia (SDM), Teknologi, dan Informasi Kementerian BUMN, Tedi Bharata hingga Forum Human Capital Indonesia (FHCI) untuk menyelesaikan masalah tersebut.
“Pak Erick itu kecewa, kok bisa, apalagi beliau melihat bahwa masuk jadi karyawan sudah pakai joki atau langkah-langkah nggak benar. Nanti gimana di BUMN-nya ketika bekerja. Jadi Pak Erick minta dituntaskan semua itu persoalan persoalan ini,” kata Arya.
Meski begitu, Arya menekankan bahwa FHCI memiliki metode yang bisa mengidentifikasi proses kecurangan dalam Rekrutmen Bersama BUMN. Termasuk menggunakan jasa joki untuk bisa lolos seleksi.
“Jadi ini juga langkah-langkah yang kita lakukan, antisipasi. FHCi itu punya metode yang membuat rekrutmen BUMN kalau pake joki itu ketahuan kok,” tururnya.
Tak hanya itu, Arya juga memastikan Kementerian BUMN akan menindaklanjuti kecurangan saat proses Rekrutmen Bersama BUMN batch 2 lebih jauh lagi.
“Kami langsung menindaklanjuti yang ramai ini, dan Pak Erick langsung memerintahkan jajaran Deputi SDM dan FHCI untuk secepatnya menuntaskan hal ini, kalau memang perlu ditindak ya ditindak,” ucapnya.
Adapun kecurangan sejumlah peserta dalam proses Rekrutmen Bersama BUMN batch 2 ramai menjadi sorotan warganet di media sosial Twitter. Hal ini bermula dari postingan pengguna twitter @momogimatcha yang mengungkapkan adanya kecurangan dengan menyertakan bukti berupa screenshot grup bimbingan belajar.
“@hrdbacot cot kalau ada bukti kecurangan pake joki tes bumn bisa di banned ga sih yg curang?” tulisnya dalam akun twitter yang dikutip Minggu 15 Januari.
Serentak warganet pun segera membanjiri kolom komentar instagram FHCI BUMN dengan komentar meminta Kementerian BUMN untuk mengevaluasi kembali proses peneriman pegawai BUMN.
"kakak panitia, saya sebagai perwakilan tementemen yang jujur dalam mengerjakan tes sangat berharap setiap kecurangan yang dilakukan benarbenar dapat ditindaklanjuti, karena tersebar kabar bahwa adanya sewa joki di bimbel bernama educv, terimakasih fhci, kami tunggu kabar baiknya," tulis pengguna akun awnty_.
Baca juga:
Komentar ini juga ditanggapi pengguna lain yang mengatakan, banyak modus serupa melalui media sosial lain.
"@awnty_ bukan bimbel itu ajaaa. Di Telegram sama Discord juga banyak. Aku liat di Twitter ada orang yang share link Tele, disana ada banyak yang share buktinya. Banyak bimbel yang kasih soal+jawaban. Bahkan soal buat TKB besok aja udah bocor," tulis alternoona.