Hadapi Crypto Winter, Investor Kripto Bisa Terapkan Metode Dollar Cost Averaging
JAKARTA - Setelah diterpa fase bearish di tahun 2022, optimisme kripto diprediksi akan mulai terbangun di tahun 2023. Apalagi dengan adanya momen Bitcoin Halving Day yang akan berdampak menaikkan harga Bitcoin nantinya.
Bagi para investor kripto, momen di tahun 2023 ini tentu adalah momen tepat untuk mengakumulasikan portofolio kripto di harga yang cukup rendah. Salah satu strategi mengakumulasikan kripto untuk investasi jangka panjang yaitu melalui metode dollar cost averaging.
Dollar Cost Averaging adalah upaya investor membagi porsi investasi dengan memasukkan jumlah nominal yang sama dan rutin, dalam rentang waktu tertentu.
CEO Indodax Oscar Darmawan menjelaskan bahwa dollar cost averaging merupakan cara yang terbilang cukup bagus untuk terhindar dari kerugian dan agar investor bisa terhindar dari sifat tidak impulsif, investasi sesuai plan, dan lebih bijak dalam mengatur pengeluaran.
"Dengan membeli kripto menggunakan metode dollar cost averaging misalnya, investor memiliki uang dingin sebesar tiga juta rupiah. Dibanding membeli Bitcoin langsung senilai tiga juta, dengan metode dollar cost averaging, investor membeli Bitcoin secara rutin sebesar 250 ribu setiap bulannya selama satu tahun," kata Oscar dalam sebuah pernyataan yang diterima di Jakarta.
Dengan begitu, Oscar mengatakan bahwa potensi risiko kerugian akan lebih kecil, terlebih lagi jika harga Bitcoin tiba tiba turun. Bahkan, dengan metode dollar cost averaging ini, investor akan cenderung lebih beruntung dalam beberapa momen tertentu.
Oscar menambahkan, meskipun dengan strategi DCA pertumbuhan profitnya tidak terlalu besar dan cenderung lambat, itu merupakan hal wajar, mengingat hakikat investasi adalah sebagai tempat lindung nilai tidak semata mata mencari profit dalam jumlah besar.
Baca juga:
- Saham GOTO Sudah Anjlok ke Level Rp100, Bos GoTo Gojek Tokopedia Pasrah: di Luar Kontrol dan Pengetahuan Perusahaan
- Resmi Luncurkan Papan Ekonomi Baru, Bursa Efek Harapkan Banyak Perusahaan Unicorn Masuk Pasar Modal
- Terkena Lockup Sentimen, Harga GOTO Jauh di Bawah Konsensus Analis
- Minta Investor Tak Panik Respons Penurunan Saham GOTO, Analis: Tetap Wait and See Sampai Ada Sinyal Positif
"Metode Dollar Cost Averaging, Kenaikan profit memang tidak terlalu besar, namun jika kita melihat secara kacamata jangka panjang, ini berpotensi menghasilkan nilai aset yang lebih tinggi," jelas Oscar.
Tidak hanya untuk investasi jangka panjang, metode dollar cost averaging adalah cara yang cocok bagi para investor pemula maupun investor yang tidak memiliki waktu luang yang banyak.
"Jadi, bagi para investor yang ingin menggunakan metode dollar cost averaging bisa memulai dilakukan di harga saat ini ketika pasar sedang bearish," tutupnya.