Ada Biaya di Setiap Pembiayaan, Wamenkeu Suahasil: Penarikan Utang 2023 Lebih Efisien
JAKARTA – Wakil Menteri Keuangan (Wamenkeu) Suahasil Nazara mengingatkan kepada jajaran Direktorat Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko (DJPPR) untuk mengamankan pembiayaan di tengah tantangan perekonomian global 2023.
Menurut dia, proyeksi ekonomi tahun ini diyakini bakal lebih berdinamika dibandingkan dengan 2022 yang lalu.
“Tahun ini pasti challenging, tapi kita punya strong foot. Kita mulai dengan kaki yang cukup kuat,” ujarnya dalam keterangan pers pada Kamis, 12 Januari.
Suahasil menjelaskan, yang dimaksud dengan kaki yang kuat itu yakni kesuksesan Indonesia dalam menangani pandemi dan memulihkan ekonomi. Kata dia, Indonesia diakui sukses oleh berbagai pihak dalam menyeimbangkan pemulihan ekonomi dan kesehatan akibat pandemi COVID-19.
“Pemerintah menciptakan kebijakan yang bukan dalam konteks tidak boleh ada kasus COVID sama sekali, tapi juga bukan dalam konteks tidak boleh ada kegiatan ekonomi sama sekali,” tuturnya.
Baca juga:
Oleh karena itu, sambung Suahasil, ekonomi RI bisa tumbuh dengan kasus pandemi yang terkendali.
“Sekarang yang harus diperhatikan adalah bagaimana pembiayaan anggaran di 2023 lebih efisien untuk mengantisipasi kebutuhan pembiayaan ke depan. Hal ini mengingat segala bentuk pembiayaan pasti akan ada biaya yang menyertainya,” tegas dia.
Deputi Sri Mulyani itu pun mendorong agar setiap penarikan dana disertai dengan prinsip-prinsip tata kelola yang baik.
“Kita melakukan pembiayaan bukan hanya sekedar memenuhi target pembiayaan, tapi ultimately adalah efisiensi pembiayaan,” tutup Wamenkeu Suahasil.