BMKG: Pascagempa M 7,5 Maluku Terjadi 4 Kali Gempa Susulan, Terbesar M 5,5

JAKARTA - Kepala Badan Meterologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Dwikorita Karnawati mengatakan setelah gempa utama magnitudo (M) 7,5 di Maluku terjadi empat kali aftershock atau gempa susulan.

"Gempa susulan hingga pukul 04.00 WIB, terjadi 4 kali aktivitas. Dengan magnitudo terbesar M 5,5 dan terkecil M 4,1," ujar Dwikorita dalam konferensi pers dilihat dari akun Instagram @infobmkg, Selasa 10 Januari.

Dwikorita menjelaskan gempa ini berdampak dan dirasakan di daerah Saumlaki dengan skala intensitas V MMI (getaran dirasakan hampir semua penduduk)

Sedangkan di daerah Dobo, skala getarannya mencapai Tiakur IV MMI, (pada siang hari dirasakan oleh orang banyak dalam rumah, di luar oleh beberapa orang, gerabah pecah, jendela atau pintu berderik dan dinding berbunyi).

Gempa juga dirasakan di daerah Sorong, Kaimana, Alor, Waingapu, Waijelu, Lembata dengan skala intensitas III-IV MMI (Bila pada siang hari dirasakan oleh orang banyak dalam rumah)

Skala intensitas lebih rendah, terasa di daerah Kairatu, Merauke, Nabire, Tanah Merah, Wamena, Bakunase, Kolhua, Sabu, Rote, Ende, Amarasi Selatan, Kota Kupang.Sejumlah iwlayah itu merasakan getaran skala II-III MMI (getaran dirasakan nyata dalam rumah. Terasa getaran seakan akan truk berlalu) 

Sedangkan di daerah Ambon dan Piru terasa skala II MMI (getaran dirasakan oleh beberapa orang, benda-benda ringan yang digantung bergoyang).

Sebelumnya, BMKG melaporkan gempa M 7,5 mengguncang Maluku pada Selasa 10 Januari pukul 00.47 WIB.

Titik gempa ini berada di 136 kilometer arah barat laut Maluku Tenggara Barat di bawah permukaan laut dengan kedalaman 131 kilometer. Atau tepatnya terletak pada koordinat 7,37 derajat Lintang Selatan (LS), 130,23 derajat Bujur Timur (BT).

BMKG sempat mengeluarkan peringatan dini tsunami dan meminta warga waspada dan siaga. Hingga akhirnya peringatan dini tsunami dinyatakan berakhir pukul 03.43 WIB.

Sehubungan dengan berakhirnya peringatan dini tsunami, Dwikorita mengatakan BMKG merekomendasikan masyarakat tuntuk kembali beraktivitas seperti biasa.

"Mengingat peringaran dini tsunami telah berakhir masyarakat di wilayah pesisir dihimbau untuk dapat beraktivitas seperti biasa," tandasnya.