Terpilih jadi Tuan Rumah ATF 2023, Kemenparekraf Targetkan Jumlah Wisatawan Hingga 7,4 Juta
JAKARTA - Indonesia akan menjadi tuan rumah gelaran ASEAN Tourism Forum (ATF) 2023 tahun ini. Jogja Expo Centre dipilih sebagai lokasi penyelenggaraan agenda TRAVEX (Travel Exchange) ATF dan Candi Prambanan sebagai lokasi Opening Ceremony of ASEAN Tourism Forum 2023.
Saat ini, Indonesia diketahui menjadi forum pariwisata ASEAN. Sesuai tradisi ASEAN, keketuaan Indonesia di forum pariwisata ASEAN akan diakhiri dengan menjadi tuan rumah penyelenggara ASEAN Tourism Forum (ATF) 2023 yang bertemakan "ASEAN: A Journey to Wonderful Destinations".
Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Salahuddin Uno menargetkan jumlah wisatawan mancanegara (wisman) mencapai 7,4 juta, yang ditopang dengan kesuksesan penyelenggaraan ATF 2023.
"Tentunya, harapannya dapat menghadirkan wisman dan juga mereka membeli produk-produk ekonomi kreatif Indonesia. Kami juga berharap target kunjungan wisman 7,4 juta tahun 2023, diawali kesuksesannya dari ATF," kata Sandiaga dalam keterangan tertulisnya, Senin, 9 Januari.
Menparekraf menjelaskan bahwa ATF 2023 memiliki makna yang cukup besar karena akan menjadi event pembuka pertemuan antar menteri ASEAN pada masa keketuaan Indonesia di ASEAN pada seluruh sektor tahun ini, yang mengusung tema ASEAN: Epicentrum of Growth.
Momentum keketuaan Indonesia di ASEAN pada 2023 diharapkan dapat menghasilkan inisiatif baru dalam mengatasi berbagai tantangan utama yang menjadi perhatian dunia.
"Dan ini kementerian lembaga pertama yang akan menyambut keketuaan Indonesia pada ASEAN 2023. Oleh karenanya, mohon pemerintah pusat dan daerah di Yogyakarta, serta pelaku industri pariwisata untuk hadir dan mendukung kesuksesan ATF 2023," ujar Sandiaga.
Pada kesempatan sama, Sekretaris Kemenparekraf Ni Wayan Giri Adnyani mengatakan, ATF 2023 akan diisi dengan sejumlah program pendukung, seperti Opening Ceremony di area open theater Candi Prambanan, Royal Dinner di Keraton Yogyakarta, Post Tour bagi Delegasi Meeting dengan konsep Trail of Civilization dan tema Wellness Tourism, Bilateral Meetings antarnegara dan organisasi internasional, ASEAN NTOs Media Briefing, ASEAN Awarding Ceremony, ASEAN Tourism Ministers Press Conference, serta Handover Ceremony dari Indonesia kepada Laos PDR.
"Kami juga akan memberikan apresiasi kepada stakeholder terkait yang telah mengimplementasikan bagaimana kepariwisataan berkelanjutan itu sendiri," ucapnya.
Sementara itu, Kepala Dinas Pariwisata Daerah Istimewa Yogyakarta Singgih Raharjo mengatakan, keseriusan Pemprov Yogyakarta dalam mendukung ATF 2023, yaitu dengan menawarkan paket wisata dan menyediakan free ongkir untuk pembelian produk ekonomi kreatif yang dipamerkan.
Baca juga:
- Saham GOTO Sudah Anjlok ke Level Rp100, Bos GoTo Gojek Tokopedia Pasrah: di Luar Kontrol dan Pengetahuan Perusahaan
- Resmi Luncurkan Papan Ekonomi Baru, Bursa Efek Harapkan Banyak Perusahaan Unicorn Masuk Pasar Modal
- Terkena Lockup Sentimen, Harga GOTO Jauh di Bawah Konsensus Analis
- Minta Investor Tak Panik Respons Penurunan Saham GOTO, Analis: Tetap Wait and See Sampai Ada Sinyal Positif
"Keseriusan Pemda dalam memberikan supporting pada kegiatan ini adalah menjual paket wisata, kami juga menyediakan free 'ongkir' (bebas ongkos kirim) untuk pembelian produk ekraf, bisa dikirim ke dalam negeri dan luar negeri," imbuhnya.
Sekadar informasi, gelaran ASEAN Tourism Forum (ATF) 2023 akan berlangsung pada 2-5 Februari mendatang. ATF 2023 akan diikuti 10 negara ASEAN ditambah India, Jepang, Cina, Korea Selatan, serta Rusia.
Pemilihan Indonesia sebagai tuan rumah ATF 2023 mengulang momen 20 tahun silam. Indonesia sendiri telah berperan dalam perkembangan kerja sama pariwisata di kawasan ASEAN sejak 1976 dan terlibat ATF sejak awal dibentuk atau pada 1981.