Panglima Kodam I/Bukit Barisan Singgung Tanah Ulayat Bisa Jadi Kendala Pembangunan Tol Pekanbaru-Padang

SUMBAR - Panglima Kodam I/Bukit Barisan, Mayor Jenderal TNI Achmad D Chardin mangaku pembebasan lahan di Padang lebih rumit dibanding daerah lain karena adanya tanah ulayat.

"Di dalam tanah ulayat itu ada banyak orang, tapi tidak saling mendukung," katanya saat menghadiri puncak malam resepsi HUT ke-19 Kabupaten Solok Selatan di Padang Aro, Sumatera Barat (Sumbar), Sabtu 7 Januari, disitat Antara

Hal itu dikatakan Chardin terkait informasi adanya kendala pembebasan lahan dalam pembangunan jalan tol di Sumbar.

Chardin mengetahuinya saat menjadi bagian pengamanan peresmian Jalan Tol Pekanbaru-Padang seksi Pekanbaru-Bangkinang sepanjang 31 kilometer yang dilakukan Presiden Joko Widodo pada Rabu 4 Januari.

"Saya dengar presiden bertanya ke Menteri PU tentang pembangunan jalan tol yang dari Padang. Ternyata yang dari Padang belum terbangun karena belum selesainya pembebasan lahan," tuturnya.

Menurut Chardin, adanya jalan tol akan mempermudah pergerakan manusia serta barang dan jasa. Dengan adanya jalan tol, Ahmad menyebutkan hasil perekonomian seperti pertanian, perkebunan serta usaha lainnya mudah terdistribusi sehingga harga lebih kompetitif.

Dalam kesempatan ini juga, Chardin berharap masyarakat Solok Selatan di Sumbar mampu menjaga keharmonisan, persatuan dan memiliki satu tekad dalam membangun daerahnya.

"Jika manusia, usai 19 tahun itu usia dewasa, sudah bisa mandiri. Saya harap Solok Selatan semakin mandiri dan maju," ujarnya.

Selain menghadiri puncak malam resepsi HUT ke-19 Kabupaten Solok Selatan, Chardin juga akan meninjau lokasi pembangunan Markas Kodim daerah itu.

"Pak Bupati sudah mengajukan pembangunan Kodim di Solok Selatan. Semoga dengan adanya Kodim ini, TNI bisa berkontribusi dalam pembangunan Solok Selatan," tandasnya.