Vladimir Putin Serukan Gencatan Senjata saat Natal Ortodoks, Joe Biden: Dia sedang Mencari Oksigen

JAKARTA - Presiden Amerika Serikat Joe Biden enggan menanggapi lebih jauh seruan gencatan senjata saat Natal Ortodoks oleh Presiden Rusia Vladimir Putin, yang juga ditolak oleh pemimpin Ukraina Volodymyr Zelensky.

Presiden Biden menilai, peperangan yang telah berlangsung selama 10 bulan di Ukraina dengan puluhan ribu nyawa hilang, telah mendorong Presiden Rusia untuk menawarkan gencatan senjata 36 jam.

Ditanya tentang gencatan senjata yang diusulkan, Biden mengatakan kepada wartawan di Gedung Putih: "Saya enggan menanggapi apa pun yang dikatakan Putin," melansir Reuters 6 Januari.

"Dia ingin mengebom rumah sakit, rumah bersalin dan gereja pada tanggal 25 dan Baru Tahun. Maksudku, kupikir dia sedang mencari oksigen," jelas Presiden Biden.

Sebelumnya, Kremlin mengatakan Presiden Putin telah memerintahkan gencatan senjata mulai Jumat tengah hari, setelah seruan untuk gencatan senjata Natal oleh Patriark Kirill dari Moskow, kepala Gereja Ortodoks Rusia.

Diberitakan sebelumnya, Presiden Rusia Vladimir Putin pada Hari Kamis memerintahkan menteri pertahanannya untuk menerapkan gencatan senjata di Ukraina selama 36 jam pada 6 dan 7 Januari, untuk mengizinkan umat Kristen Ortodoks menghadiri kebaktian Natal, menurut pernyataan dari Kremlin.

Terpisah, Kyiv menolak tawaran gencatan senjata selama Natal Ortodoks, mengatakan tidak akan ada gencatan senjata sampai Rusia menarik pasukan penyerbu dari wilayah yang diduduki.

Diketahui, pejabat Ukraina pada Hari Kamis menyebut pertempuran sengit pecah di wilayah timur negara itu. Militer Ukraina mengatakan Rusia fokus pada serangan di sektor Bakhmut di wilayah Donetsk.

Selain itu, militer Ukraina mengatakan pada Hari Kamis, diperkirakan 800 tentara Rusia tewas dalam beberapa hari terakhir, sebagian besar dalam pertempuran di wilayah Donetsk. Kendati, angka tersebut - yang berarti hilangnya banyak nyawa dalam satu hari - tidak dapat dikonfirmasi secara independen.