Santri di Jepara yang Sudah Diingatkan Tak Mandi di Sungai Usai Main Sepak Bola Ditemukan Tak Bernyawa
JATENG - Tim SAR gabungan menemukan korban hanyut di Sungai Margoyoso Jepara dalam kondisi meninggal dunia, Rabu 4 Januari.
Kepala Pelaksana Harian Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Jepara Arwin Noor mengatakan, korban merupakan santri di Pondok Al Falah Desa Kedungsari, Kecamatan Welahan, Jepara yang hanyut saat mandi di sungai usai main sepak bola.
"Sejumlah teman korban sudah mengingatkan agar tidak mandi di sungai karena tidak aman, namun korban tetap memaksa sehingga hanyut terbawa arus sungai," ujar Arwin di Jepara, Jawa Tengah, Rabu 4 Januari, disitat Antara.
Dia menyebutkan, korban bernama Sulton (14) ditemukan di Bendungan Welahan Desa Ketileng pada Rabu 4 Januari pukul 00.00 WIB.
Baca juga:
- Ramai Petisi Kembalikan WFH, Alasan Pembuatnya: 2 Tahun Kerja dari Rumah, Kembali ke Kantor Bikin Tambah Stres
- Kata PDIP, Menteri NasDem Lebih Gentle Jika Mundur dari Jabatannya
- KPK: Ketua Kadin Arsjad Rasyid Pasti Dipanggil di Kasus Lukas Enembe
- Disinggung Pilih Puan atau Ganjar untuk Pilpres 2024, Sekjen PDIP Justru Puji Keduanya
Korban langsung dibawa ke Puskesmas Welahan I. Setelah visum dilakukan, jenazah diserahkan kepada pihak keluarga untuk dimakamkan.
Arwin menuturkan, peristiwa berawal dari sekitar 20-an santri beristirahat usai bermain sepak bola di Lapangan Margoyoso Kecamatan Kalinyamatan, Jepara pada Senin 2 Januari pukul 15.30 WIB.
Korban lantas membersihkan diri di sungai yang saat itu arusnya cukup deras. Kawannya sesama santri telah mengingatkan, tapi karena tetep kekeh akhirnya korban hanyut terbawa arus sungai.
Untuk menghindari kasus serupa, Arwin mengingatkan anak-anak agar saat musim hujan tidak main atau mandi di sungai karena arusnya cenderung deras.