Ciptakan Daerah Penunjang Ketahanan Pangan Nasional, KSP Dukung Pengembangan Sorgum di Belitung

JAKARTA - Kantor Staf Presiden (KSP) turut mendukung persiapan penanaman sorgum di Kabupaten Belitung, Kepulauan Bangka Belitung, untuk dijadikan salah satu daerah yang menunjang ketahanan pangan nasional.

“KSP bersama jajaran pemerintah Kab. Belitung telah membahas persiapan penanaman sorgum. Di sana ada lahan kritis yang perlu diberdayakan, di antaranya ada 22.000 hektar dari perhutanan sosial. Lahannya pun sangat potensial untuk penanaman sorgum,” kata Kepala Staf Kepresidenan Dr. Moeldoko di gedung Bina Graha, Jakarta, Selasa, 3 Desembere,

Dalam pertemuannya dengan Bupati Belitung, Sahani Saleh, beserta jajaran, diketahui kultur alam, tanah dan cuaca di Kab. Belitung sangat mendukung budidaya sorgum.

Pemerintah daerah pun sudah menyiapkan sekitar 22.000 hektare lahan untuk budidaya sorgum dan lahan seluas 25 hektare untuk penangkaran bibit sorgum. Walaupun, saat ini baru sekitar 300 hingga 500 hektare lahan yang siap tanam.

“Selain rencana tanam dan ekspektasi panen, alangkah baiknya, juga ada rencana pengelolaan tata boga. Karena itu mendorong permintaan di pihak offtaker. Sehingga masyarakat dan industri bisa melihat bahwa sorgum bisa diolah langsung jadi bahan pangan alternatif yang besar,” imbuh Moeldoko.

Purnawirawan Panglima TNI yang dijuluki Panglima Tani ini pun berpesan agar upaya budidaya sorgum tidak pernah berhenti. Setelah masa panen, sorgum harus ditangkarkan dan ditanam kembali.

Perlu diketahui, lahan yang izin pengelolaannya berada di bawah kelompok masyarakat ini pun, sebagian besarnya adalah lahan bekas tambang yang sudah kritis. Namun, Pemda Belitung meyakinkan bahwa kultur tanah bekas penambangan masih bisa ditanami oleh tanaman keras dan sorgum yang hanya membutuhkan sedikit air.

“Melalui program ini, kami berharap mempercepat pengembangan ekonomi masyarakat melalui tanaman hortikultura dan sorgum sambil menunggu tanaman keras seperti Akasia dan Sengon untuk panen. Utamanya sebagian hutan di Belitung sudah rusak akibat pertambangan, sehingga lahan bekas tambang yang sekarang perizinannya diambil oleh masyarakat, perlu diberdayakan kembali,” kata Bupati Sahani Saleh.

Dia pun berharap agar pemerintah pusat melalui KSP mampu menghubungkan petani dengan para offtaker atau pemasok kebutuhan industri/pasar. Pasalnya, selama ini, beberapa tanaman seperti jagung dan buah-buahan, belum dipasarkan secara optimal dan belum memberikan keuntungan besar bagi petani.

“Jangan sampai setelah ada upaya diversifikasi pangan, produk pertaniannya sudah ada, tapi kemudian tidak ada yang beli. Kami berharap agar KSP membantu dalam hal ini,” imbuh Bupati Belitung.