Terlibat Penipuan Calon Siswa Polri, Propam Polda NTT Jadwalkan Sidang Etik Aipda Samuel Adu Pekan Ini
KUPANG - Seorang oknum polisi dari Kepolisian Resor Rote Ndao, Nusa Tenggara Timur, Aipda Samuel Adu (AA) dijadwalkan menjalani sidang kode etik pada pekan ini terkait kasus penipuan terhadap calon siswa Polri.
"Kita jadwalkan pekan ini, sambil melihat waktu lagi," kata Kepala Bidang Profesi dan Pengamanan Polda NTT Kombes Dominikus Savio Yapormase di Kupang, Antara, Senin, 2 Januari.
Hal ini disampaikan Dominikus mengenai perkembangan kasus penipuan calon siswa Polri oleh seorang oknum polisi yang bertugas di Polres Rote Ndao.
Semua proses pemeriksaan saksi dan pemberkasan sudah selesai, tinggal menunggu jadwal sidang kode etik.
"Sidang kode etik profesi dilakukan berkaitan dengan pelanggaran yang dilakukan oleh AA," ujarnya.
Dominikus mengatakan tindakan yang dilakukan AA telah mencoreng institusi Polri sehingga harus ditindak tegas. Ia mengingatkan masyarakat di NTT untuk tidak mudah percaya dengan berbagai rayuan dari oknum yang berjanji akan meluluskan calon siswa Polri jika membayar sejumlah uang.
Sebelumnya, seorang oknum polisi dari Polres Rote Ndao Aipda Samuel Adu (AA) telah dilaporkan oleh korban penipuan calon siswa Polri ke Propam Polda NTT.
Korban mengaku diminta uang Rp250 juta dengan dijanjikan bisa lolos tes calon siswa Polri, namun dalam perjalanannya korban tidak lolos tes.
Selain itu, Dominikus mengungkapkan bahwa seorang oknum polisi berpangkat brigadir polisi satu atau briptu juga diduga terlibat dalam kasus penipuan calon siswa Polri tersebut dan kini masih dalam pemeriksaan.
Baca juga:
- Dibongkar Warga Secara Swadaya, Tenda BNPB untuk Korban Gempa Cianjur Rusak
- Kementerian PUPR Perbaiki 164 Bangunan Sekolah di Cianjur
- Belasan Relawan dan Warga Terpapar COVID-19 selama Tanggap Darurat Gempa Cianjur
- Di Kesempatan Terakhir, Jaksa Hadirkan Ahli Pidana dan Psikologi untuk Kuatkan Dakwaan Ferdy Sambo Cs
Ia memastikan sidang kode etik bagi tersangka pertama Aipda AA dan seorang oknum lagi berpangkat briptu itu dijadwalkan berlangsung bersamaan.
"Kalau pemeriksaannya sudah selesai maka sidang kode etiknya akan berjalan bersamaan," ujarnya.