Pemerintah Dukung Pengembangan Bali Barat, Sandiaga Uno: Bakal Dibangun Jalan Tol yang Rampung di 2025
JAKARTA - Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Uno menyatakan pemerintah mendukung pengembangan Bali bagian barat dengan pembangunan infrastruktur Jalan Tol Jembrana-Denpasar.
Berdasarkan perkiraan, pembangunan infrastruktur jalan tol antara Jembrana-Denpasar selesai pada 2025.
"Kita harus bersiap-siap karena Jembrana akan dilewati tol yang akan menghubungkan Denpasar dan tahun 2025 akan tersambung. Jadi, kita harus siapkan ekosistem pariwisatanya karena semua nanti akan mulai berpindah ke Bali bagian barat," kata dia saat berkunjung ke Jembrana, Bali, seperti dikutip lewat keterangan resmi, dilansir dari Antara, Sabtu 31 Desember.
Sandiaga mengatakan pengembangan pariwisata dan ekonomi kreatif (parekraf) di Bali bagian barat menjadi salah satu program yang akan terus diperkuat agar nantinya penyebaran wisatawan dapat merata. Dalam arti, tidak hanya terpusat di Bali bagian timur dan selatan.
Saat ini, Bali dinilai masih menjadi top of mind destinasi pariwisata di dunia. Hal ini dianggap peluang yang harus dimanfaatkan dengan maksimal dengan pengembangan Bali bagian barat.
"Ini optimisme kita, sehingga ekosistem pariwisata dan ekonomi kreatif harus disiapkan di sini. Ini pekerjaan rumah kita agar kepulihan kita ini lebih merata dan berkualitas serta berkelanjutan," ujar Menparekraf.
Baca juga:
- Saham GOTO Sudah Anjlok ke Level Rp100, Bos GoTo Gojek Tokopedia Pasrah: di Luar Kontrol dan Pengetahuan Perusahaan
- Resmi Luncurkan Papan Ekonomi Baru, Bursa Efek Harapkan Banyak Perusahaan Unicorn Masuk Pasar Modal
- Terkena Lockup Sentimen, Harga GOTO Jauh di Bawah Konsensus Analis
- Minta Investor Tak Panik Respons Penurunan Saham GOTO, Analis: Tetap Wait and See Sampai Ada Sinyal Positif
Pada tahun 2023, ditargetkan kunjungan wisatawan nusantara (wisnus) dan wisatawan mancanegara (wisman) meningkat dua kali lipat.
Untuk wisman, Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif berambisi menggaet 7,4 juta kunjungan ke Indonesia. Sementara untuk wisnus mencapai kisaran 1,2-1,4 miliar pergerakan.
"Ini harus disikapi oleh seluruh pelaku pariwisata dan ekonomi kreatif, jangan sampai ketinggalan, kita harus siapkan untuk membuka peluang usaha dan tentunya lapangan kerja yang luas," ungkap dia.