Wabub Jeneponto Minta Tim SAR Maksimalkan Pencarian 6 Orang Korban Kapal Tenggelam di Selayar

MAKASSAR - Wakil Bupati Jeneponto, Sulawesi Selatna, Paris Yasir mengharapkan pencarian enam orang korban Kapal Layar Motor (KLM) Kasman Indah 06 yang tenggelam di perairan Selayar dimaksimalkan tim SAR gabungan.

"Kami berharap pencarian korban dapat dimaksimalkan. Insya Allah, dengan doa bersama dan memohon kepada Tuhan, tim evakuasi dapat diberikan kesehatan dan kelancaran pencarian," ujar Paris dilansir ANTARA, Kamis, 29 Desember.

Untuk mendukung pencarian, Paris bersama Kepala Dinas Perhubungan Jeneponto Aspa Mudji, serta BPBD Jeneponto, Tim TRC dan Kepala Desa Bungeng Nurul Magfirah menemui Wakil Bupati Selayar H Saiful Arif untuk menguatkan koordinasi pencarian.

Dia pun sempat memimpin pencarian bersama tim pencarian di lokasi kejadian meski kondisi gelombang cukup tinggi di perairan Selayar, namun hasil masih nihil.

Bahkan tim evakuasi gabungan terus mencari hingga pukul 17.00 WITA hingga akhirnya dihentikan sementara karena cuaca tidak memungkinkan.

Selain itu, bersama jajarannya, dia menemui keluarga korban di Desa Bungeng, Kecamatan Batang, Jeneponto, untuk memberi semangat dan bantuan kemanusiaan.

Sebelumnya, dari informasi pihak kepolisian setempat, Kapal Layar Motor (KLM) Kasman Indah 06 ditumpangi 11 orang, tujuh awak kapal dan empat penumpang berangkat dari Pelabuhan Reo NTT pada Jumat 23 Desember sekira pukul 14.00 Wita tujuan ke Kabupaten Jeneponto.

Kapal tersebut diketahui membawa hewan ternak sebanyak 124 ekor, diantaranya 37 ekor kuda, 41 ekor kerbau dan 56 ekor kambing. Saat masuk di perairan Selayar pada Sabtu 24 Desember sekitar pukul 04.00 Wita, kapal naas itu dihantam ombak tinggi.

Posisi kapal tersebut berada di sebelah barat Pulau Bembe, Desa Tanamalala, Kecamatan Pasimasunggu, Kepulauan Selayar dikabarkan mengalami kebocoran pada bagian lambung sehingga kehilangan kendali dan tidak seimbang mengakibatkan kapal itu karam di tengah laut.

Dari 11 orang korban tersebut, lima orang diselamatkan nelayan sedang terapung di lautan, namun enam korban lainnya dinyatakan hilang sejak 24 Desember 2022. Sejauh ini tim SAR Gabungan terus melakukan pencarian korban.