Tesla Sudah Mencapai 10.000 Jaringan Supercharger di China
JAKARTA - Tesla mengumumkan bahwa jaringan Supercharger nya di Daratan China sudah mencapai tonggak sejarah dengan 10.000 Supercharger.
Supercharger ke 10.000 Tesla dibangun di Supercharging jubilee dipasang di Stasiun Supercharging Shanghai Oriental Pearl Tower. Shanghai juga memiliki lebih dari 100 stasiun dan lebih dari 1.000 kios.
Jumlah kumulatif stasiun Pengisian Super Tesla di Daratan China saat ini berjumlah di atas 1.500, jika dibandingkan dengan 1.000 unit pada Oktober 2021.
Supercharger Tesla pertama di China dipasang pada tahun 2014, dua tahun setelah pemasangan pertama di AS. Dua tahun setelahnya, pada tahun 2016 perusahaan mencapai tonggak sejarah dengan pemasangan 100 stasiun.
Saat ini, dengan jangkauan lebih dari 320 kota, jaringan pengisian Supercharger Tesla dianggap sebagai salah satu yang terpadat dan dapat diakses di seluruh daratan China.
Secara global, menurut InsideEVs, per 22 November ini Tesla sudah memiliki lebih dari 40.000 kios Supercharging, sementara jumlah stasiun sekarang mungkin sekitar 4.500.
Jaringan ini berusia sepuluh tahun dan diharapkan segera memasuki fase ekspansi lain dengan peluncuran pasar versi V4 baru, siap untuk keluaran daya lebih dari 1 megawatt.
Baca juga:
- Apple Ditagih Jepang Pajak Rp1,5 Triliun karena Ulah Turis Borong iPhone
- SpaceX Luncurkan 54 Satelit Gen 2 yang Bisa Terhubung Langsung ke Ponsel
- Negara Bagian California, Larang Iklan dengan Tema Full Self-Driving untuk Mobil Listrik
- Uji Coba Fitur Baru Waze Bisa Mengetahui Jalan dengan Riwayat Kecelakaan Tinggi
Perlu dicatat bahwa di China, Tesla menggunakan jenis konektor yang berbeda (kompatibel dengan standar GB/T China untuk pengisian daya AC dan DC) daripada di Amerika Utara dengan konektor NACS) dan di Eropa (konektor yang kompatibel dengan CCS2).
Artinya, mobil Tesla di Amerika Utara atau Eropa tidak secara langsung kompatibel dengan jaringan Supercharging Tesla yang berada di China.