Wali Kota Eri Cahyadi Minta Jajarannya Tak Hanya Buat Inovasi Tapi juga Solusi
SURABAYA - Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi berharap kepada jajarannya di pemerintah kota setempat agar tidak hanya membuat inovasi saja, tetapi juga bisa memberikan solusi atas permasalahan yang dialami masyarakat.
"Misal, melalui aplikasi WargaKu, di dalam itu kan ada banyak permasalahan masyarakat. Dari setiap permasalahan itu, harus bisa membuat inovasi-inovasinya, sehingga bisa terselesaikan dengan cepat," kata Cak Eri panggilan akrab Eri Cahyadi dalam keterangan tertulisnya di Surabaya dilansir ANTARA, Senin, 26 Desember.
Hal ini disampaikan Cak Eri menyusul Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya dua kali berturut-turut meraih penghargaan Kota Terinovatif dalam Penganugerahan Innovative Government Award (IGA) 2022 yang diberikan Kementerian Dalam Negeri.
Penghargaan tersebut diberikan langsung oleh Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Tito Karnavian kepada Wali Kota Eri Cahyadi beberapa waktu lalu.
Eri Cahyadi mengatakan, penghargaan yang diraih pemkot kali ini berkaitan dengan inovasi perekonomian dan kesehatan di Surabaya di antaranya adalah inovasi dari aplikasi e-Peken dan program Jagoan Cegah Stunting (Jago Centing).
"Jika yang tahun 2021 lalu itu soal Adminduk, yang tahun ini soal pemulihan ekonomi melalui e-Peken dan Jago Centing untuk mengentaskan stunting. Semoga ini menjadi pelecut bagi kami di pemkot untuk terus terus berinovasi," ujar dia.
Penghargaan itu menurutnya dipersembahkan kepada seluruh warga Surabaya sebagai bentuk terima kasih, karena telah membantu pemkot dalam mengatasi perekonomian hingga stunting.
"Inovasi itu jangan sampai berhenti sampai di sini, akan tetapi harus terus ditingkatkan demi kesejahteraan warga Kota Pahlawan," ujar dia.
Diketahui, inovasi yang dimiliki oleh Pemkot Surabaya itu dinilai berhasil oleh Kemendagri RI dalam menurunkan Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) dari 2021-2022, yang semula di tahun 2021 sebesar 9,68 persen, di tahun 2022 menurun jadi 7,62 persen.
Selain itu, Indeks Pembangunan Manusia (IPM) juga meningkat dibandingkan tahun 2021. Pada tahun 2021, IPM di Kota Surabaya sebesar 82,31 persen, di tahun 2022 naik menjadi 82,74 persen.
Sementara itu, Pertumbuhan Ekonomi juga turut mengalami peningkatan, yang semula di tahun 2021 mencapai pertumbuhan sebesar 4,29 persen, di tahun 2022 meningkat sebesar 7,17 persen.