Momentum Hari Ibu, Kata Moeldoko Ini yang Harus Dilakukan Perempuan di Era Ekonomi Digital
JAKARTA - Kepala Staf Kepresidenan Dr. Moeldoko menekankan pentingnya kelompok perempuan memanfaatkan sebaik-baiknya ruang ekonomi digital untuk meningkatkan kesejahteraan dan kontribusi ekonomi perempuan dalam pembangunan nasional. Yakni dengan meningkatkan kemampuan terutama dalam sektor digital.
Moeldoko menyampaikan ini terkait peringatan Hari Ibu yang jatuh pada Kamis 22 Desember. "Hari ibu harus jadi momentum bagi kelompok perempuan lebih berdaya dan sejahtera, dengan memanfaatkan ruang ekonomi digital sebaik-baiknya," kata Moeldoko, di gedung Bina Graha Jakarta, Jum'at 23 Desember.
64,5 Persen UMKM
Menurut Moeldoko, kecakapan digital masih menjadi persoalan utama kelompok ekonomi perempuan. Hal ini, ujar dia, yang membuat banyak usaha, mikro, kecil, dan menengah (UMKM) yang dikelola perempuan tidak bisa bertahan saat pandemi COVID-19.
Padahal, lanjut Moeldoko, sekitar 37 juta atau 64,5 persen UMKM di Indonesia dimiliki dan dikelola oleh kelompok perempuan. "Sudah saatnya UMKM kelompok perempuan ini melakukan transformasi digital agar naik kelas," serunya.
Panglima TNI 2013-2015 ini juga menyampaikan, bahwa pembangunan nasional tidak bisa dilepaskan dari peran perempuan. Terlebih, berdasarkan studi Bank Dunia, 70 persen perempuan di Indonesia memiliki usia produktif, yakni 15 – 64 tahun. Selain itu, peningkatan 25 persen partisipasi perempuan dalam tenaga kerja pada 2025, diperkirakan dapat menumbuhkan PDB Indonesia sebesar 2,9 persen.
Baca juga:
- Moeldoko: KUHP Bukan untuk Kepentingan Pemerintah Saat Ini
- KUHP Baru Dianggap Ancam Pariwisata, Bos InJourney: Indonesia Masih Ramai Kunjungan Wisman
- DPR Sahkan Laksamana Yudo Margono Sebagai Panglima TNI Gantikan Andika Perkasa
- Jokowi Terbitkan Perppu Pemilu 2024, KPU: Kampanye 15 Hari Setelah Penetapan Pasangan Capres-Cawapres
Moeldoko pun menyerukan, agar seluruh pemangku kepentingan memberikan ruang yang sama kepada perempuan untuk berpartisipasi, melepaskan stigma dan diskriminasi yang selama ini masih ada di tengah-tengah masyarakat.
"Ruang publik tidak hanya menjadi dominasi laki-laki. Perempuan juga punya hak sama untuk terlihat dalam pembangunan nasional," tandasnya.
“Penguatan peran tersebut akan mendorong perempuan menjadi lebih berdaya, demi kemajuan Indonesia,” pungkas Moeldoko.