Jelang Tutup Tahun, Jumlah Uang Beredar Naik 9,8 Persen Jadi Rp8.296,1 Triliun

JAKARTA – Bank Indonesia (BI) mengkonfirmasi bahwa jumlah uang beredar dalam arti luas (M2) mengalami pertumbuhan 9,5 persen year on year (yoy) menjadi Rp8.296,1 triliun.

Kepala Departemen Komunikasi BI Erwin Haryono mengatakan perkembangan tersebut didorong oleh pertumbuhan uang beredar dalam arti sempit atau M1 sebesar 11,7 persen secara yoy.

“Likuiditas perekonomian atau uang beredar pada November 2022 tumbuh positif,” ujarnya dalam keterangan pers hari ini, Jumat 23 Desember.

Torehan hingga bulan lalu itu tercatat lebih besar dibandingkan periode Oktober 2022 yang senilai Rp8.222,2 triliun. Kala itu, jumlah uang beredar terpantau mengalami pertumbuhan 9,8 persen yoy.

Lebih lanjut, Erwin mengungkapkan bahwa pertumbuhan M2 pada November 2022 terutama dipengaruhi oleh perkembangan penyaluran kredit dan aktiva luar negeri bersih.

“Penyaluran kredit pada November 2022 tumbuh 10,8 persen year on year, seiring dengan perkembangan kredit produktif,” tutur dia.

Erwin menjelaskan pula aktiva luar negeri bersih juga tercatat tumbuh positif sebesar 1 persen atau meningkat dibandingkan dengan pertumbuhan pada periode sebelumnya yang terkontraksi sebesar 3,8 persen.

“Sementara itu, tagihan bersih sistem moneter kepada pemerintah pusat terkontraksi 17,2 persen yoy setelah pada bulan sebelumnya terkontraksi sebesar 16,8 persen,” tutup Erwin.